Soal dan Jawaban Pokok Bahasan Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) | ekonomiakuntansiid

Soal dan Jawaban Pokok Bahasan Permintaan  (Demand) dan Penawaran (Supply)
Permintaan dan Penawaran, Harga Keseimbangan, Struktur Pasar, Elastisitas, Hukum, Kurva, Komoditas, Input, Ekonomi - Masihkah Anda ingat dengan masalah pokok ekonomi? Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa masalah itu adalah apakah barang atau jasa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya? Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan memperhatikan interaksi antara pembeli dan penjual di pasar. Interaksi tersebut akan menentukan tingkat harga barang yang wujud di pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan di pasar.
Sebagai langkah awal untuk menerangkan interaksi antara pembeli dan penjual, terlebih dahulu dijelaskan teori permintaan dan penawaran. Teori permintaan menerangkan sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang. Adapun teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu barang. Penggabungan permintaan dan penawaran menunjukkan interaksi antara pembeli dan penjual dalam menentukan harga keseimbangan dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.

A. Pengertian Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus) atau Permintaan diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan situasi tertentu.
Penawaran  adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus) atau Penawaran diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga tertentu.
Ceteris paribus berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘segala sesuatu yang dianggap konstan atau tidak berubah’. Frase ini digunakan oleh para ekonom dalam membuat model untuk membatasi hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. (Sumber: Pengantar Mikro Ekonomi, 2003)

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply)

2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Di samping harga barang itu sendiri, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Faktor-faktor tersebut adalah pendapatan konsumen, harga barang lain, ukuran pasar, selera, dan ekspektasi.
a. Tingkat Pendapatan Konsumen
Tingkat pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa yang ingin dibelinya. Jika pendapatan konsumen meningkat, orang cenderung membeli lebih banyak, dan sebaliknya jika pendapatan menurun orang akan mengurangi barang yang dimintanya. Namun, ada sebagian permintaan barang (khusus pada perubahan pendapatan individual tidak berlaku secara umum) yang menunjukkan hubungan negatif. Artinya, jika pendapatan naik, konsumen cenderung mengurangi permintaan terhadap barang tersebut. Barang tersebut disebut barang inferior. Contoh barang inferior antara lain: barang tiruan (imitasi), barang yang kualitasnya rendah, dan barang yang cepat rusak.
b. Harga Barang Lain yang Berhubungan
Dengan meningkatnya harga barang substitusi (barang yang saling menggantikan), permintaan suatu barang tertentu akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang substitusi itu menurun permintaannya juga akan menurun. Contoh barang substitusi antara lain, kopi dengan teh. Jika harga kopi naik, permintaan terhadap teh akan meningkat karena harga teh lebih murah daripada kopi. Adapun untuk barang komplementer (barang yang saling melengkapi), misalnya, antara gula pasir dan kopi, kenaikan harga gula pasir akan menurunkan permintaan terhadap kopi.
c. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk suatu wilayah yang lebih banyak akan memiliki tingkat permintaan terhadap barang dan jasa yang lebih tinggi daripada wilayah yang berpenduduk lebih sedikit.
d. Selera Konsumen
Jika selera masyarakat terhadap telepon seluler merek tertentu tinggi, permintaan akan telepon seluler merek tersebut lebih tinggi daripada merek lainnya.
e. Harapan atau Ekspektasi Masyarakat
Perubahan atas perkiraan keadaan masyarakat pada masa mendatang akibat kebijakan pemerintah tertentu, misalnya, pemerintahan yang baru akan menaikkan harga BBM. Masyarakat akan meningkatkan permintaan terhadap BBM tersebut bahkan ada yang menimbunnya karena ada kemungkinan kenaikan harga barang tersebut pada masa datang.

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Di samping harga barang itu sendiri, faktor lain yang memengaruhi tingkat penawaran barang dan jasa adalah harga input, teknologi, dan ekpektasi produsen.
a. Biaya Produksi
Jika biaya produksi suatu barang relatif lebih rendah dibanding harga pasar, akan memberikan keuntungan kepada produsen dengan menawarkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar. Sebaliknya jika biaya produksi relatif lebih tinggi dibandingkan harga pasar, perusahaan akan memproduksi dalam jumlah kecil. Dengan demikian biaya produksi merupakan kunci utama dalam memengaruhi tingkat penawaran.
b. Teknologi
Perkembangan (kemajuan) teknologi selalu mengandung arti bahwa jumlah input (faktor produksi) yang dibutuhkan lebih sedikit. Rendahnya biaya input akan mendorong produsen untuk lebih meningkatkan output. Laba yang diperoleh pun meningkat. Dengan demikian, perkembangan teknologi, misalnya, penggu naan mesin-mesin otomatis dapat menekan biaya produksi dan dengan demikian akan meningkatkan penawaran.
c. Ekspektasi/Harapan Produsen
Jika petani memperkirakan harga beras akan turun akhir tahun ini, dengan sendirinya petani akan mengurangi produksinya sehingga mengurangi penawaran. Adanya perubahan pada faktor-faktor yang menentukan penawaran akan memengaruhi kurva permintaan. Dengan demikian kurva penawaran akan bergeser ke kanan bawah, demikian juga sebaliknya.
Penawaran menjelaskan Adanya reaksi positif antara perubahan harga dan perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Artinya, setiap terjadi kenaikan harga akan semakin banyak barang yang ditawarkan. Atau sebaliknya, setiap terjadi penurunan harga, akan mengakibatkan semakin sedikit barang yang ditawarkan, jika faktor-faktor lain tidak berubah (ceteris paribus). (Sumber: Pengantar Mikro Ekonomi, 2003)

C. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

3.1. Permintaan

Hubungan antara harga dan kuantitas permintaan dapat dinyatakan dalam fungsi permintaan. Secara matematis, hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
Qd = f(P)
Keterangan :
Qd = Jumlah barang yang diminta
f(P) = Fungsi dari harga
Terdapat tiga jenis permintaan, yaitu sebagai berikut.
a. Permintaan efektif, adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang diikuti kemampuan daya beli dari konsumen atau pembeli.
b. Permintaan potensial, adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang diikuti kemampuan membeli tetapi belum dilaksanakan oleh konsumen atau pembeli tersebut.
c. Permintaan absurd, adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang tidak diikuti kemampuan membayar atau daya beli dari konsumen atau pembeli.
a. Hukum Permintaan
Hal penting yang berkaitan dengan permintaan adalah hukum permintaan. Hukum permintaan berbunyi: 
Jika harga suatu barang dan jasa naik (dalam keadaan ceteris paribus, dengan faktor-faktor lain dianggap tetap), kuantitas yang diminta akan berkurang. Demikian juga sebaliknya, jika harga-harga barang dan jasa turun, kuantitas yang diminta akan bertambah.
Dengan demikian, dalam hukum permintaan, hubungan antara harga dan kuantitas permintaan berbanding terbalik, sehingga kurva permintaan digambarkan sebagai kurva yang memiliki kemiringan (slope) negatif
Contoh Soal (SPMB 2000) :
Jika harga teh jatuh dan permintaan terhadap gula meningkat, maka gula dalam hubungannya dengan teh merupakan barang ....
a. pengganti
b. inferior
c. bebas
d. pelengkap
e. netral
Penyelesaian:
Jika harga teh jatuh dan permintaan gula meningkat, maka gula dalam hubungannya dengan teh merupakan barang komplementer atau pelengkap. Jadi barang komplementer terjadi Px naik maka Dy turun.
Jawaban : D
b. Skedul dan Kurva Permintaan
Ada suatu hubungan jelas antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta, dengan catatan faktor lain tidak berubah. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli disebut sebagai skedul atau tabel permintaan. Skedul atau tabel permintaan yang digambarkan secara grafik disebut sebagai kurva permintaan. Kurva permintaan digambarkan sebagai garis yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau memiliki slope negatif.

Tabel 1. Skedul Permintaan Barang A, B, C, D, dan E
Situasi
Harga (P) (dalam rupiah)
Kuantitas (Q) (dalam unit)
A
500
9
B
400
10
C
300
12
D
200
15
E
100
20
Kurva Permintaan Barang A, B, C, D, dan E
Kurva 1. Permintaan Barang A, B, C, D, dan E

3.2. Penawaran

Hubungan antara harga dan kuantitas permintaan dapat dinyatakan dalam fungsi penawaran. Secara matematis, hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.
Qs = f(P)
Keterangan :
Qs = Jumlah barang yang ditawarkan
f(P) = Fungsi dari harga
a. Hukum Penawaran
Hal penting lainnya yang berkaitan dengan penawaran adalah hukum penawaran. Hukum penawaran berbunyi:
Jika harga suatu barang dan jasa naik (dalam keadaan ceteris paribus), kuantitas yang ditawarkan akan bertambah. Demikian juga sebaliknya, jika harga-harga barang dan jasa turun, kuantitas yang ditawarkan juga akan berkurang.
Dengan demikian, dalam hukum penawaran, hubungan antara harga dan kuantitas penawaran berbanding lurus, sehingga kurva penawaran digambarkan sebagai kurva yang memiliki kemiringan (slope) positif.
b. Skedul dan Kurva Penawaran
Terdapat suatu hubungan yang jelas antara harga suatu barang dengan jumlah yang ditawarkan, dengan catatan faktor lain tidak berubah. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dijual atau ditawarkan ini disebut sebagai skedul penawaran. Skedul penawaran yang digambarkan secara grafik disebut sebagai kurva penawaran. Kurva penawaran digambarkan sebagai kurva yang bergerak dari kanan atas ke kiri bawah atau memiliki slope positif.

Tabel 2. Skedul Penawaran terhadap Jagung
Situasi
Harga (P) (dalam rupiah)
Kuantitas (Q) (dalam unit)
A
500
18
B
400
16
C
300
12
D
200
7
E
100
0
Tabel 2 memperlihatkan kuantitas jagung yang diproduksi dan dijual produsen pada berbagai tingkat harga. Perhatikan bahwa Tabel 2 memperlihatkan hubungan langsung atau positif antara harga dan kuantitas yang ditawarkan.
Kurva Penawaran
Kurva 2. Penawaran terhadap Jagung

D. Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)

Keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga ketika jumlah barang dan jasa yang diminta sama dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Produsen selalu mengharapkan keuntungan yang maksimal dengan menetapkan harga yang setinggi-tingginya. Sebaliknya konsumen selalu mengharapkan kepuasan maksimal dengan harga yang serendah-rendahnya. Produsen dan konsumen akan melakukan tawar-menawar. Proses tawar-menawar tersebut akan menyebabkan harga kesepakatan yang disebut sebagai harga keseimbangan atau harga pasar (market price).

Tabel 3. Kombinasi Permintaan dan Penawaran Jagung
Situasi
Harga (P) (dalam rupiah)
Kuantitas yang diminta, Qd (dalam unit)
Kuantitas yang ditawarkan, Qs (dalam unit)
A
500
9
18
B
400
10
16
C
300
12
12
D
200
15
7
E
100
20
0
Kurva Keseimbangan Pasar
Kurva 3. Keseimbangan Pasar.
Keseimbangan pasar terjadi, pada saat perpotongan antara kurva permintaan (demand) dan kurva penawaran (supply). Pada harga Rp300,00 di titik E, perusahaan menawarkan sebanyak yang diinginkan konsumen, yaitu 12 unit. Di atas harga Rp300,00 per unit, kuantitas yang ditawarkan lebih besar daripada kuantitas yang diminta sehingga menimbulkan surplus penawaran (excess supply).
Sebaliknya pada harga di bawah Rp300,00 per unit, kuantitas yang ditawarkan lebih kecil daripada kuantitas yang diminta, sehingga menimbulkan kekurangan penawaran dan kelebihan permintaan (excess demand). Terbentuknya harga pasar, merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (buyer) dan penjual (seller).
Namun demikian, pandangan pembeli atau penjual terhadap harga yang terjadi bersifat subjektif, atau dengan kata lain setiap pembeli dan penjual memiliki taksiran yang berbeda-beda terhadap harga pasar tersebut. Dari sisi pembeli, taksiran yang berbeda biasanya dipengaruhi oleh daya belinya, sedangkan dari sisi penjual biasanya dipengaruhi oleh biaya produksinya. Nilai taksiran disebut dengan harga subjektif.

E. Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran

5.1. Elastisitas Permintaan

Dalam pembahasan mengenai permintaan dan penawaran kita melihat adanya hubungan yang jelas antara harga dan jumlah barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan. Tetapi dalam pembahasan tersebut tidak dijelaskan mengenai besarnya reaksi konsumen terhadap adanya perubahan harga dari barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan.
Untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen terhadap perubahan harga dan faktor-faktor lainnya, para ahli ekonomi menggunakan konsep elastisitas. Elastisitas adalah rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memengaruhinya. Adapun pengertian dari elastisitas permintaan adalah rasio yang mengukur derajat kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga.

5.2. Menghitung Elastisitas Harga Permintaan

Nilai koefisien elastisitas permintaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
atau
Angka elastisitas harga bernilai negatif, yaitu E=-2 memiliki arti jika harga barang naik 1%, permintaan terhadap barang tersebut turun 2%, ceteris paribus. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastik permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka E dapat disebut dalam nilai absolut. E=-2, artinya sama dengan E=2.

5.3. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Permintaan

Ada lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastik, inelastik, elastik uniter, elastik sempurna, dan inelastik sempurna.
a. Elastik, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien > 1, biasanya terdapat pada barang-barang yang memiliki tingkat substitusi banyak, misalnya pada barang elektronik, seperti televisi dan telepon seluler.
b. Inelastik, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1), biasanya terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi, misalnya garam.
c. Elastik uniter, adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat pada sebagian barang elektronik, misalnya vcd player dan dvd player.
d. Elastik sempurna, adalah harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah. Contohnya harga garam dan harga bensin.
e. Inelastik sempurna, adalah berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Contohnya harga beras.
Kelima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan tersebut dapat diringkas pada Tabel 4.

Tabel 4. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Permintaan
Jenis Elastisitas
Keterangan
Nilai Koefisien
Elastik
Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga
Ed > 1
Inelastik
Persentase perubahan jumlah yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harga
Ed < 1
Elastik Uniter
Persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga
Ed = 1
Elastik Sempurna
Tidak ada perubahan harga, jumlah yang diminta berubah.
Ed =
Inelastik Sempurna
Tidak ada perubahan jumlah yang diminta, berapapun perubahan harga
Ed = 0

5.4. Elastisitas Harga pada Permintaan berdasarkan Kemiringan Kurva

Kurva Elastisitas Harga pada Permintaan berdasarkan Kemiringan Kurva
Kurva 4. Elastisitas Harga pada Permintaan berdasarkan Kemiringan Kurva.
Kurva D1 adalah inelasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas permintaan sama dengan nol (|Ed| = 0).
Kurva D2 – D3, kurva semakin tidur mengakibatkan elastisitas semakin besar ditunjukkan 0 < |Ed| < .
Kurva D4 adalah elasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas permintaan sama dengan tak hingga (|Ed| = ).
Contoh Soal :
Pada saat harga handphone merek tertentu Rp1.600.000,00, jumlah yang diminta 40 unit. Kemudian harga naik menjadi Rp2.000.000,00 jumlah yang diminta turun menjadi 20 unit. Berapakah nilai koefisien elastisitas pada harga permintaan telepon seluler tersebut
Jawaban :
Diketahui:
P = Rp1.600.000,00
Q = 40 unit
P = Rp2.000.00,00 – Rp1.600.000,00 = Rp400.000,0
Q = 20 unit – 40 unit = –20 unit
Permintaan bersifat elastik karena nilai koefisien lebih besar dari 1. Nilai elastisitas tersebut menjelaskan bahwa apabila harga naik sebesar 1%, maka jumlah yang diminta akan berkurang sebesar 2%.

5.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

a. Ketersediaan Barang Substitusi
Semakin banyak dan semakin baik barang substitusi, maka elastisitas permintaannya akan cenderung semakin besar. Barang-barang yang memiliki substitusi cenderung mempunyai elastisitas harga yang lebih tinggi daripada barang-barang yang tidak memiliki substitusi. Jadi jika harga teh naik, para konsumen akan beralih ke barang substitusinya, seperti kopi dan cokelat, sehingga koefisien elastisitas harga dari permintaan teh cenderung tinggi. Sebaliknya, karena tidak ada barang substitusi untuk garam, maka elastisitasnya cenderung sangat rendah.
b. Jumlah Penggunaan Barang dan Jasa
Semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, akan semakin besar elastisitas permintaannya. Sebagai contoh, elastisitas aluminium cenderung lebih besar daripada elastisitas mentega. Mentega hanya dapat digunakan sebagai makanan, sedangkan alumunium memiliki ratusan jumlah penggunaan, misalnya untuk kapal terbang, jaringan listrik, dan perabot rumah tangga.
c. Pengeluaran atas Barang dan Jasa
Semakin besar persentase pendapatan yang digunakan untuk pengeluaran barang dan jasa, maka elastisitas permintaannya cenderung semakin besar. Jadi, permintaan akan mobil cenderung jauh lebih besar elastisitasnya daripada permintaan akan sepatu.
d. Intensitas Kebutuhan
Jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat besar, kenaikan harga sedikit sekali pengaruhnya terhadap permintaan. Sebagai contoh, kebutuhan pokok seperti beras dikatakan bersifat inelastik, artinya meskipun harganya naik, masyarakat tetap membutuhkan dan akan membelinya.
e. Masa Penyesuaian
Semakin lama periode yang diperlukan bagi penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta, maka permintaannya cenderung semakin elastik. Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk mempelajari pergerakan harga-harga baru. Sebagai contoh, barang elektronik seperti komputer, telepon seluler lebih bersifat elastik, karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembeliannya dapat ditunda sampai suatu waktu saat harganya mengalami penurunan.

5.6. Elastisitas Penawaran

Hal yang berlaku untuk permintaan, dapat pula berlaku untuk penawaran. Elastisitas harga atas penawaran atau elastisitas penawaran adalah sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga.

5.7. Menghitung Elastisitas Penawaran

Nilai koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
atau
Kita bisa melihat secara langsung bahwa definisi dan rumus elastisitas penawaran tetap sama dengan definisi dan rumus elastisitas permintaan. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa jumlah yang ditawarkan bereaksi terhadap harga secara positif (berbanding lurus dengan harga). Hal ini menunjukkan bahwa dalam elastisitas penawaran kenaikan harga akan menciptakan peningkatan jumlah yang ditawarkan, sebaliknya penurunan harga akan menyebabkan penurunan jumlah yang ditawarkan.
Contoh Soal (SPMB 2003) :
Penawaran terhadap benda-benda antik dan langka koefisien elastisitasnya, yaitu ....
a. elastik
b. elastik sempurna
c. inelastik
d. inelastik sempurna
e. elastik uniter
Penyelesaian:
Benda-benda antik dan langka jumlah penawarannya cenderung tetap pada berapapun tingkat harga, sehingga penawarannya bersifat inelastis sempurna (kurva penawaran sejajar dengan sumber vertikal atau harga).

Jawaban : D

5.8. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Penawaran

Seperti halnya pada permintaan, terdapat lima jenis koefisien elastisitas harga pada penawaran, yaitu:
a. Elastik, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari pada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien >1.
b. Inelastik, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih kecil dari pada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1).
c. Elastik uniter, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1).
d. Elastik sempurna, jika harga tidak berubah sedangkan jumlah yang ditawarkan berubah.
e. Inelastik sempurna, jika perubahan harga tidak mampu mengubah jumlah yang ditawarkan.
Kelima jenis koefisien elastisitas harga pada penawaran tersebut dapat diringkas pada Tabel 5.

Tabel 5. Jenis-Jenis Koefisien Elastisitas Harga pada Penawaran
Jenis Elastisitas
Keterangan
Nilai Koefisien
Elastik
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan harga
Es > 1
Inelastik
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil daripada persentase perubahan harga
Es < 1
Elastik Uniter
Persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga
Es = 1
Elastik Sempurna
Tidak ada perubahan harga, jumlah yang ditawarkan berubah.
Es =
Inelastik Sempurna
Tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan, berapapun perubahan harga
Es = 0

5.9. Elastisitas Harga pada Penawaran berdasarkan Kemiringan Kurva

Kurva Elastisitas Harga pada Penawaran berdasarkan Kemiringan Kurva
Kurva 5. Elastisitas Harga pada Penawaran berdasarkan Kemiringan Kurva.
Kurva S1 adalah inelasik sempurna ditunjukkan dengan elastisitas penawaran sama dengan nol (Es = 0).
Kurva S2 – S3kurva semakin tidur mengakibatkan elastisitas semakin besar ditunjukkan 0 < Es < .
Kurva S4 adalah elasik sempurna ditunjukkan elastisitas penawaran sama dengan tak hingga (Es = ).
Contoh Soal :
Pada harga Rp3.000,00/lusin jumlah buku tulis ditawarkan sejumlah 100 lusin. Jika harga turun menjadi Rp2.700,00/lusin, jumlah buku tulis yang ditawarkan sebanyak 90 lusin. Tentukan elastisitas penawarannya.
Diketahui:
P = Rp 3.000,00
Q = 100 lusin
ΔP = Rp 3.000,00 – Rp 2.700,00 = Rp 300,00
ΔQ = 100 lusin – 90 lusin = 10 lusin
Penawaran bersifat elastik uniter karena nilai koefisien sama dengan 1. Nilai elastisitas tersebut menjelaskan bahwa jika harga naik sebesar 1%, jumlah yang diminta akan bertambah sebesar 1%.

5.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Sama halnya dengan elastisitas permintaan, elastisitas penawaran dipengaruhi oleh jumlah persediaan, mobilitas faktor produksi, jangka waktu produksi, dan daya tahan penyimpanan.
a. Jumlah Persediaan
Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva penawaran akan lebih elastik karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada permintaan dari masyarakat. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesulitan dalam memasok barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastik.
b. Mobilitas Faktor Produksi
Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas tinggi, produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi) sehingga penawaran lebih elastik.
c. Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang. Penarawan barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian. Untuk menambah penawaran, sektor pertanian membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibanding sektor industri. Oleh karena itu, penawaran hasil pertanian umumnya lebih inelastik dari sektor industri karena produsen tidak dapat memenuhi tambahan pada pesanan dengan cepat meskipun harga produk pertanian meningkat.
d. Daya Tahan Penyimpanan
Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan, hasil pertanian, umumnya lebih inelastik. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih lama seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastik.
Untuk memudahkan dalam memahami konsep elastisitas harga baik permintaan maupun penawaran, pernyataan yang bisa dijadikan acuan adalah bahwa suatu barang dikatakan bersifat elastik, apabila perubahan harga berpengaruh besar terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Adapun suatu barang dikatakan bersifat inelastik, apabila adanya perubahan harga kurang berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta atau ditawarkan.

F. Struktur Pasar

Struktur pasar adalah berbagai dimensi yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dalam pasar, seperti karakteristik dan jumlah perusahaan, skala produksi dan tingkat kesamaan atau perbedaan dari produk yang dihasilkan perusahaan. Berdasarkan dimensi tersebut, struktur pasar terbagi atas pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan sempurna terjadi apabila tidak ada satupun produsen yang bisa mempengaruhi harga pasar.
Adapun pasar persaingan tidak sempurna terjadi apabila terdapat satu atau beberapa produsen atau konsumen sudah mulai dapat mempengaruhi harga pasar. Bentuk pasar persaingan tidak sempurna antara lain pasar monopoli, oligopoli, persaingan monopolistik monopsoni dan oligopsoni.

6.1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)

Pasar persaingan sempurna merupakan jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mampu memengaruhi pasar.
6.1.1. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
Suatu pasar dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna jika memenuhi tiga ciri berikut.
1) Terdiri atas Banyak Penjual dan Pembeli
Sifat ini menyebabkan perilaku penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar, karena ia hanya merupakan bagian kecil dari unsur pasar secara keseluruhan. Dalam pasar persaingan sempurna seorang penjual atau pembeli dikatakan sebagai pengikut harga (price taker) sehingga harga di pasar bersifat datum, artinya berapapun jumlah barang yang dijual di pasar harganya tetap, karena harga ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di masyarakat.
2) Adanya Kebebasan untuk Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free Exit)
Maksudnya tidak ada hambatan yang menghalangi suatu perusahaan untuk memulai usaha baru jika dianggap menguntungkan dan menutup usahanya jika dianggap merugikan.
3) Barang yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen
Artinya semua produk kelihatan identik (serba sama) atau tidak dapat dibedakan. Barang yang dihasilkan perusahaan merupakan pengganti yang sempurna terhadap barang yang dihasilkan oleh perusahaan lain dalam semua aspeknya.
4) Penjual dan Pembeli Memiliki Pengetahuan yang Sempurna tentang Pasar
Maksudnya penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar, yaitu mengenai tingkat harga yang berlaku di pasar dan perubahan-perubahannya. Adanya informasi yang lengkap tentang pasar ini berakibat:
a) tidak ada produsen yang menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar,
b) tidak ada konsumen yang membeli barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar,
c) semua sumber daya digunakan sepenuhnya untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.
5) Mobilitas atau Perpindahan Sumber Ekonomi Cukup Sempurna
Artinya, sumber daya atau faktor produksi dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa hambatan apapun.
6.1.2. Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dianggap sebagai bentuk pasar yang ideal karena banyak memiliki kebaikan jika dibandingkan dengan pasar lainnya. Namun demikian, pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa keburukan. Berikut adalah kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna.
1) Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna
a) Menggunakan Sumber Daya secara Efisien
Artinya seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan. Pemanfaatan sumber daya tersebut dilakukan secara efisien sehingga menguntungkan perusahaan dan menambah kemakmuran masyarakat karena dapat memperoleh barang dengan harga murah.
b) Adanya Kebebasan Bertindak dan Memilih
Hal ini sangat bermanfaat untuk membawa perusahaan pada peningkatan kreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pengelola perusahaan.
2) Keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Di samping memiliki kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa keburukan antara lain sebagai berikut.
a) Kelemahan dalam Asumsi
Pasar persaingan sempurna dalam kenyataannya akan sulit dijumpai sebab homogenitas atas barang adalah sebuah asumsi yang tidak realistis. Selain itu, karena tingkat harga tidak dapat ditawar-tawar lagi akan menyebabkan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah menurun.
b) Tidak Mendorong Adanya Inovasi
Penemuan teknologi dan teknik produksi mudah dicontoh oleh perusahaan lain sehingga akan memaksa persaingan produk antar produsen.
c) Membatasi Pilihan Konsumen
Karena dalam pasar persaingan sempurna barang yang dihasilkan homogen, konsumen memiliki pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
d) Menimbulkan Eksploitasi Sumber Daya dan Ongkos Sosial
Jika eksploitasi penggunaan sumber daya tidak dibatasi, pasar persaingan sempurna adakalanya menimbulkan ongkos sosial berupa pencemaran lingkungan. Pada pasar persaingan sempurna permintaan akan barang akan menjadi elastik sempurna, sehingga kurva permintaan berbentuk suatu garis horizontal. Harga merupakan suatu datum, sehingga baik penjual maupun pembeli tidak dapat memengaruhi harga.

6.2. Pasar Monopoli

Secara etimologis, kata monopoli berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata mono yang berarti satu, dan polist yang berarti penjual. Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh adanya produsen tunggal yang berhadapan dengan konsumen/pembeli yang banyak.
6.2.1. Ciri-Ciri Pasar Monopoli
Suatu pasar dikatakan berstruktur monopoli, jika ciri atau karakteristiknya terpenuhi. Berikut beberapa ciri atau karakteristik pasar monopoli sebagai berikut.
1) Hanya ada satu penjual
Karena hanya ada satu produsen, maka harga akan terbentuk langsung. Dalam hal ini fungsi penjual adalah sebagai penentu harga (price maker).
2) Terdapat banyak pembeli, produk tidak memiliki substitusi yang dekat.
Tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara baik output/produk yang dijual oleh monopolis.
3) Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar (barriers to entry).
Hambatan untuk masuk pasar merupakan kekuatan utama monopoli. Hambatan dapat berupa hambatan yang timbul secara alami maupun buatan.
Beberapa hambatan yang menyebabkan timbulnya monopoli ini akan menempatkan pendatang lain pada kondisi persaingan yang kurang menguntungkan. Beberapa hambatan itu antara lain sebagai berikut.
a) Produsen memiliki hak paten untuk output yang dihasilkan, seperti hak cipta dan merek dagang.
b) Produsen mempunyai salah satu sumber daya penting dan unik atau produsen memiliki pengetahuan yang lebih daripada perusahaan lain tentang teknis produksi sehingga akan tetap merahasiakannya.
c) Adanya skala ekonomi yang sangat besar dan memungkinkan pasar hanya dapat dilayani oleh satu perusahaan saja sehingga menjadi lebih efisien. Misalnya dalam bidang transportasi, listrik, air dan komunikasi.
d) Produsen memungkinkan untuk menetapkan kebijakan pembatasan harga. Kebijakan pembatasan harga (penetapan harga sampai pada tingkat yang sangat rendah) dimaksudkan agar perusahaan baru tidak ikut memasuki pasar.
6.2.2. Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli
Pada umumnya, masyarakat tidak menyukai kehadiran pasar monopoli, karena dapat mengeksploitasi pekerja, merusak alokasi sumber daya, dan masih banyak argumentasi yang menunjukkan bahwa kehadiran pasar monopoli kurang disukai. Namun, sebenarnya pasar monopoli juga memiliki beberapa kebaikan. 
Berikut kebaikan dan keburukan pasar monopoli.
1) Kebaikan Pasar Monopoli
a) Efisiensi dan Pertumbuhan Ekonomi
Kelebihan perusahaan monopoli adalah mampu mengakumulasi keuntungan super normal dalam jangka panjang. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam membiayai riset dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Dengan peningkatan efisiensi, maka akan diperoleh output yang lebih besar dan akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
b) Menghindari Produk Tiruan dan Persaingan yang Tidak Bermanfaat
Jika terlalu banyak perusahaan yang bersaing akan terjadi pemborosan (inefisien). Hal tersebut berdampak pada produk yang dihasilkan tidak berkualitas, dengan tujuan perusahaan hanya mementingkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan pesaingnya.
c) Menimbulkan Skala Ekonomi yang Menurunkan Biaya Produksi
Perusahaan monopoli biasanya merupakan perusahaan besar, sehingga dapat menikmati skala ekonomi yang mampu menurunkan biaya produksi. Hal ini bisa dimaklumi sebab dalam pasar monopoli tidak perlu mengeluarkan biaya penjualan seperti biaya promosi atau iklan seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna.
d) Efisiensi dalam Pengadaan Barang Publik
Tidak semua barang dapat disediakan secara efisien lewat pasar. Barang itu umumnya dikenal sebagai barang publik (public goods). Pengadaan barang publik hanya akan efisien dalam skala besar. Contohnya pengadaan jalan raya, jembatan, pelabuhan laut, transportasi, telekomunikasi dan air minum.
2) Keburukan Pasar Monopoli
a) Penyimpangan Alokasi Sumber Daya
Kekuatan monopoli menyebabkan penyalahgunaan alokasi sumber daya. Perusahaan monopoli dengan sengaja membatasi tingkat outputnya untuk memaksimalkan laba. Hal ini dilakukan di antaranya dengan menetapkan harga yang tinggi ketika permintaan meningkat dan tidak disertai dengan persediaan barang yang cukup sehingga akhirnya mendorong kenaikan harga.
b) Adanya Ketidakadilan atau Kesenjangan dalam Pembagian Pendapatan
Karena seorang monopolis memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga, ia bisa mendapatkan keuntungan di atas normal dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
c) Mengurangi Kesejahteraan Konsumen
Konsumen harus membayar harga di atas biaya untuk memproduksi komoditas tersebut akan berakibat pada menurunnya tingkat kesejahteraan mereka.
d) Adanya Eksploitasi terhadap Konsumen dan Pekerja
Monopoli menimbulkan eksploitasi, baik terhadap konsumen maupun terhadap tenaga kerja. Eksploitasi ini timbul karena monopoli selalu berproduksi (baik dalam keadaan memperoleh laba maupun rugi) pada harga yang lebih tinggi dari biaya marjinalnya (P>MC). Bagi konsumen, hal ini menimbulkan kerugian karena mereka harus membayar harga yang lebih tinggi dari biaya produksinya. Adapun bagi pekerja, mereka akan dibayar lebih rendah dari harga jual yang diterima monopolis.
e) Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
Tidak adanya persaingan dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas barang yang diproduksi. Keseimbangan dalam pasar monopoli terjadi di bawah keseimbangan ekonomi, karena tidak seluruh terpakai sesuai dengan kapasitas produksi, sehingga menimbulkan pengangguran. Keadaan ini akan melemahkan daya beli, dan memaksa perusahaan memproduksi lebih sedikit lagi. Jika keadaan ini terus berlanjut, kondisi ekonomi secara keseluruhan menjadi lebih buruk, seperti mengakibatkan stagflasi (kemandegan dalam pertumbuhan ekonomi dan inflasi).
f) Memburuknya Kondisi Perekonomian Dunia
Tuntutan perdagangan bebas memang dapat meningkatkan efisiensi, tetapi tanpa disadari adanya perusahaan-perusahaan besar (terutama perusahaan-perusahaan multinasional/MNC) telah menjadi perusahaan monopoli alamiah. Karena sahamnya dimiliki pihak swasta, tujuan perusahaan ini adalah maksimalisasi laba. Jika dibiarkan terus berlanjut tanpa koordinasi yang baik, akan menggilas perusahaan-perusahaan yang ada di negara-negara sedang berkembang.
Kurva permintaan pada pasar monopoli memiliki kemiringan (slope) negatif yang menunjukkan adanya perbandingan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta. Karena dalam pasar monopoli seorang monopolis merupakan penjual tunggal, kurva permintaan yang terbentuk sama dengan kurva permintaan pasar.
Kurva permintaan seperti ini juga secara tidak langsung menyatakan bahwa jika ingin menjual output lebih banyak, seorang monopolis harus menurunkan harga barangnya.

6.3. Pasar Oligopoli

Secara etimologis, oligopoli berarti beberapa penjual atau produsen. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran ketika terdapat beberapa penjual, biasanya antara 2 sampai dengan 10 penjual yang menguasai seluruh permintaan pasar. Jika hanya terdapat 2 perusahaan bentuk pasar itu disebut duopoli. Oligopoli dibedakan berdasarkan produknya menjadi oligopoli murni dan oligopoli terdiferensiasi. Disebut oligopoli murni jika terdapat produk homogen, dan disebut oligopoli terdiferensiasi jika produknya mengalami perbedaan corak.
Dalam oligopoli tiap-tiap perusahaan menetapkan kebijaksanaan sendiri antara lain mengenai kebijakan penetapan harga dan kuantitas produk. Kebijaksanaan ini akan direspons oleh perusahaan lainnya karena akan berpengaruh terhadap penjualan dan keuntungan perusahaannya.
Untuk mengetahui apakah suatu pasar berstruktur oligopoli atau tidak, berikut beberapa ciri atau karakteristik pasar oligopoli.
a. Terdapat beberapa penjual yang menguasai pasar
Penawaran satu jenis barang hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan.
b. Barang yang dijual dapat homogen dan juga dapat terdiferensiasi
Barang yang standar biasanya dihasilkan oleh perusahaan yang menghasilkan bahan mentah, sedangkan barang yang berbeda corak pada umumnya merupakan barang jadi.
c. Terdapat hambatan untuk keluar masuk pasar
Hambatan dalam pasar oligopoli tidak sekuat dalam pasar monopoli.
d. Satu di antara para oligopoli berperan sebagai market leader
Market leader memiliki pangsa pasar terbesar dan memiliki kekuatan untuk menetapkan harga dan para penjual lain terpaksa mengikutinya.
e. Adanya ketergantungan yang kuat antar perusahaan
Ciri khas keterkaitan ini antara lain adalah penurunan harga suatu perusahaan cenderung akan diikuti oleh perusahaan lainnya. Akan tetapi apabila ada perusahaan yang menaikkan harganya perusahaan lain belum tentu atau tidak mengikutinya.
f. Perusahaan oligopoli biasanya menggunakan promosi melalui iklan
Iklan terutama sangat dibutuhkan untuk oligopolis yang menghasilkan barang berbeda corak dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai dan merebut pangsa pasar baru.
g. Jumlah penjualnya sedikit (oligo)
Mereka dapat saling memantau setiap gerakan dari semua pesaingnya.
Bentuk pasar oligopoli sangat sulit dianalisis secara grafis (seperti yang dilakukan pada pasar persaingan sempurna maupun monopoli), karena adanya saling ketergantungan antar perusahaan. Contoh pasar oligopoli murni antara lain dijumpai dalam industri semen, perusahaan semen, baja, alumunium dan produk lain yang hampir semuanya distandardisasi. Contoh oligopoli yang terdiferensiasi adalah industri-industri yang memproduksi mobil, rokok, komputer pribadi (PC), dan sebagian besar peralatan elektronik yang pasarnya didominasi tiga atau empat perusahaan besar .

6.4. Pasar Persaingan Monopolistik

Tipe pasar tidak sempurna lainnya adalah pasar persaingan monopolistik. Pasar persaingan monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran ketika terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang serupa tapi tak sama, karena masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Pada hakikatnya pasar persaingan monopolistik berada di antara dua jenis pasar yang ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh karena itu, sifat-sifatnya mengandung unsur pasar persaingan sempurna dan monopoli.
Bentuk pasar ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Amerika Serikat Edward Chamberlin dan Joan Violet Robinson pada 1930-an. Bentuk pasar ini timbul karena adanya ketidakpuasan terhadap model pasar persaingan sempurna yang anggapan dasarnya kurang realistis (misalnya mengenai ciri adanya barang yang homogen). Jika dilihat dari struktur pasarnya, kebanyakan perusahaan termasuk ke dalam kategori pasar persaingan monopolistik.
Pasar persaingan monopolistik menyerupai pasar persaingan sempurna dalam beberapa hal. Namun, ada beberapa ciri atau karakteristik mendasar yang membedakannya. Berikut beberapa ciri atau karakteristik pasar persaingan monopolistik.
a. Terdapat Banyak penjual, Walaupun tidak Sebanyak pada Persaingan Sempurna
Pada pasar persaingan monopolistik tidak ada satupun produsen yang memiliki skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
b. Barang yang Diperjualbelikan Terdiferensiasi (memiliki perbedaan corak)
Hal ini yang membedakan pasar persaingan monopolistik dengan pasar persaingan sempurna, ketika barang yang dihasilkan oleh satu produsen dapat dibedakan dengan produsen lainnya. Meskipun jenis barang cenderung sama, biasanya tetap bisa dibedakan dari kemasan atau kualitasnya.
c. Adanya Kemampuan Penjual untuk Mempengaruhi Harga
Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen memiliki kemampuan memengaruhi harga walaupun tidak sekuat dalam pasar monopoli. Kemampuan ini antara lain terlihat dari upaya produsen untuk mempertahankan ciri khas dan keunggulan dari produk yang dihasilkannya. Misalnya untuk industri deterjen, produk A terkenal dengan keharumannya atau produk B lebih lembut di tangan.
d. Penjual Mudah Keluar Masuk Pasar
Perusahaan lain mudah keluar masuk pasar dengan syarat memiliki kemampuan untuk menciptakan produk dengan corak yang berbeda dan lebih menarik dari produk sebelumnya.
e. Terdapat Kegiatan Promosi
Terdapat kegiatan promosi dapat memengaruhi citra masyarakat terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, karena dalam pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah satu-satunya faktor yang bisa mempengaruhi konsumen.
Model persaingan monopolistik Chamberlin berdasarkan beberapa asumsi yang memasukkan hampir semua unsur persaingan sempurna dan juga memasukkan unsur pasar monopoli. Model ini dirumuskan karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap model pasar persaingan sempurna yang asumsinya kurang realistis (seperti anggapan jenis produk yang homogen).

6.5. Pasar Monopsoni

Pasar Monopsoni biasanya diartikan sebagai suatu keadaan ketika hanya terdapat seorang pembeli tunggal. Tentu saja harus ada dua pihak dalam transaksi jual beli, yaitu penjual dan pembeli. Monopsoni dikatakan ada, tidak hanya jika ada satu pembeli tunggal, tetapi juga jika ada lebih dari satu pembeli yang bertindak bersama-sama seolah-olah mereka adalah pembeli tunggal. Jika semua perusahaan yang ada dalam pasar membeli barang atau jasa yang sama atau menggunakan faktor produksi yang sama, dan mereka bekerja sama dalam kegiatan pembelian serta menentukan harga beli yang sama, sebenarnya mereka bertindak sebagai suatu perusahaan, sehingga model pasar monopsoni dapat diterapkan.
Pasar monopsoni merupakan kebalikan dari struktur pasar monopoli, karena pasar ini merupakan bentuk pemusatan pembeli. Bentuk pasar monopsoni antara lain ditunjukkan oleh adanya permintaan dan pasar yang dikuasai oleh pembeli tunggal. Dalam monopsoni pembeli berhadapan dengan kurva penawaran yang mempunyai slope positif, tindakannya dapat menaikkan atau menurunkan harga. Umumnya bentuk pasar ini terdapat pada kalangan produsen dan jarang pada kalangan konsumen. Misalnya pembelian tiang listrik dikuasai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

6.6. Pasar Oligopsoni

Pasar oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh lebih dari dua orang pembeli dengan penawaran dari sejumlah produsen/penjual. Setiap pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi harga yang dibelinya. Bentuk pasar ini ini merupakan kebalikan dari struktur pasar oligopoli. Seperti halnya monopoli, oligopsoni merupakan bentuk pemusatan pembeli. Oligopsoni merupakan suatu bentuk pasar yang terdiri atas pembeli-pembeli besar dan pembeli-pembeli kecil.
Jika diringkas penggolongan bentuk pasar ini terlihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Tipe-Tipe Struktur Pasar
Struktur Pasar
Jumlah
Penjual
Hambatan
Kemampuan
Penetapan Harga
Jenis
Produk
Contoh
Persaingan Sempurna
Banyak
Tidak ada (sangat mudah)
Tidak ada (price taker)
Homogen
Produk pertanian
Monopoli
Tunggal
Ada (sangat sulit)
Sangat besar (price maker)
Produknya unik/khas
PLN
Persaingan Monopolistik
Beberapa
Tidak ada (relatif mudah)
Sedikit
Terdiferensiasi
Industri, deterjen, dan pakaian
Oligopoli
Beberapa
Cukup besar
Dengan kerja sama: sangat besar
Homogen dan terdiferensiasi
Industri seng, baja (homogen)
Tanpa kerja sama: sedikit
Industri mobil, rokok (terdiferensiasi)
Monopsoni
Jumlah pembeli satu
Ada (sangat sulit)
sangat besar (price maker)
Homogen
Tiang listrik
Oligopsoni
Beberapa
Cukup besar
Dengan kerja sama: sangat besar
Homogen dan terdiferensiasi
Tembakau, cengkih untuk rokok
Tanpa kerja sama: sedikit

G. Pasar Komoditas

7.1. Pengertian dan Cara Perdagangan Pasar Komoditas

Pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.
Di dalam perekonomian modern, terutama dengan makin tingginya tingkat spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa. Sebagai contoh, perusahaan mobil tidak menambang sendiri bijih besi yang dibutuhkan, demikian juga fasilitas mesin pembuat rangka mobilnya, karena akan lebih efisien bagi perusahaan tersebut apabila membeli mesin dari perusahaan yang bergerak di bidang permesinan. Dengan kata lain, mesin yang dibeli perusahaan tersebut merupakan input perantara untuk memproduksi mobil.
Beberapa komoditas lain yang umumnya diperjualbelikan di bursa komoditas biasanya memiliki standar tertentu, antara lain barang-barang hasil produksi dan industri, hasil pertambangan, hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas-komoditas tersebut antara lain adalah kopi, gula, jagung, cengkeh, kedelai, emas, tembaga, kapas, lada, gandum, dan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO).
Siapa sajakah yang menjadi anggota bursa komoditas? Anggota bursa komoditas secara garis besar di bagi dua yaitu sebagai berikut.
a. Anggota Biasa
Anggota biasa terdiri atas semua WNI yang memiliki badan usaha formal seperti firma, CV, PT, dan koperasi. Anggota biasa terbagi atas pedagang biasa dan pedagang perantara (pialang).
b. Anggota Luar Biasa
Anggota luar biasa, tidak hanya terbuka bagi WNI, tapi juga perwakilan WNA baik perseorangan maupun badan usaha, investor domestik maupun asing, dan lembaga keuangan nonbank yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri.
Perdagangan di bursa komoditas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Perdagangan fisik (Physical Trading) yang bersifat efektif.
Pada perdagangan fisik terjadi penyerahan barang dari penjual kepada pembeli secara fisik pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian jual beli. Pembayaran dilakukan secara tunai.
b. Perdagangan berjangka (Future Trading) yang bersifat spekulatif.
Dalam perdagangan berjangka, setelah transaksi terjadi tidak secara langsung disertai dengan penyerahan barang dan jasa secara fisik. Penyerahan dilakukan beberapa saat kemudian atau sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan tingkat harga yang tetap.
Untuk memperlancar transaksi dan memudahkan pengawasan bursa komoditas, pemerintah membentuk Badan Pembina Bursa Komoditas (BPBK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPEBTI).

7.2. Fungsi dan Manfaat Pasar Komoditas

a. Fungsi Pasar Komoditas
Fungsi pasar komoditas antara lain sebagai berikut.
1) Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang yang diperdagangkan di pasar dunia.
2) Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang berlaku di pasaran dunia.
3) Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan barang.
b. Manfaat Pasar Komoditas
Manfaat pasar komoditas antara lain sebagai berikut.
1) Bagi penjual (produsen)
Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau penjualannya.
2) Bagi pembeli (konsumen)
Pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.
3) Bagi pemerintah
Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat memberi kan tambahan devisa. Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

H. Pasar Input

Sebagaimana Anda ketahui, pasar untuk suatu barang atau jasa tertentu dilihat sebagai ‘tempat’ bertemunya permintaan dan penawaran satu macam barang dan jasa. Kata ‘tempat’ dalam konteks pengertian tersebut bukanlah tempat dalam arti fisik, sebab yang terpenting dalam ilmu ekonomi adalah interaksi antara permintaan dan penawaran barang atau jasa tersebut. Adapun input atau faktor produksi adalah barang atau jasa yang digunakan sebagai masukan dalam suatu proses produksi. Jadi, pasar input atau pasar faktor produksi adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap terhadap barang atau jasa sebagai masukan (input) pada suatu proses produksi.
Harga faktor produksi ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran faktor produksi. Permintaan input di pasar faktor produksi merupakan permintaan turunan (derived demand), artinya permintaan input bergantung pada permintaan outputnya. Penawarannya sangat bergantung pada sifat-sifat faktor produksinya. Misalnya, penawaran tanah bersifat inelastik sempurna (vertikal) karena jumlahnya terbatas. Ini berarti, berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah tanah yang ditawarkan.

Tabel 7. Faktor-Faktor Produksi
Faktor Produksi
Harga Faktor Produksi
Tanah
Sewa (rent)
Tenaga kerja
Upah/gaji (wage)
Modal
Bunga (interest)
Kewirausahaan
Keuntungan (profit)

8.1. Pasar Faktor Produksi Sumber Daya Alam (Natural Resources)

Faktor produksi sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat digunakan dalam proses produksi. Contoh yang termasuk faktor produksi sumber daya alam antara lain tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang tambang. Dengan demikian pasar faktor produksi sumber daya alam sebenarnya berkaitan dengan permintaan dan penawaran sumber daya alam (terutama tanah) dari pelaku ekonomi untuk keperluan produksi atau investasi. Balas jasa atas penggunaan faktor produksi tanah di dalam proses produksi adalah dalam bentuk sewa (rent). Misalnya, untuk keperluan membangun rumah, pabrik, gedung-gedung, dan jembatan.
Kurva Permintaan dan penawaran tanah terlihat dalam Kurva 6 berikut.
Kurva Permintaan dan Penawaran Tanah
Kurva 6. Permintaan dan Penawaran Tanah.
Kurva permintaan tanah, menunjukkan bahwa semakin tinggi harga tanah, semakin berkurang permintaannya. Adapun penawarannya bersifat inelastik sempurna, yang berarti berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah tanah yang ditawarkan.

8.2. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja (Labor)

Sebagaimana halnya faktor produksi sumber daya alam, tenaga kerja merupakan faktor produksi baku, sehingga keberadaannya mutlak diperlukan dalam sebuah proses produksi. Pasar faktor produksi tenaga kerja berkaitan dengan pembentukan harga bagi tenaga kerja itu sendiri sebagai salah satu faktor produksi. Tenaga kerja dalam sebuah pasar dihargai dengan gaji atau upah. Oleh karena itu, upah tenaga kerja terbentuk dari hasil interaksi antara permintaan dan penawaran di berbagai pasar.
Selain berkaitan dengan pembentukan harga, pasar faktor produksi tenaga kerja juga berkaitan dengan waktu kerja, yang meliputi hari kerja dan jam kerja. Misalnya, orang-orang mungkin memutuskan untuk kuliah atau pensiun dini dan bekerja paruh waktu (part time) daripada penuh waktu (full time). Semuanya itu dapat mengurangi jumlah total jam kerja sepanjang hidup mereka. Sementara itu, pada sisi yang lain, keputusan untuk bekerja sambilan dan mencari kerja tambahan akan menambah jam kerja sepanjang hidup mereka.
Kurva permintaan dan penawaran di pasar tenaga kerja adalah seperti tergambar dalam kurva 7, berikut.
Kurva Penawaran Tenaga Kerja
Kurva 7. Penawaran Tenaga Kerja.
Kurva penawaran tenaga kerja berbentuk menekuk ke belakang (backward bending supply curve).

8.3. Pasar Faktor Produksi Modal (Capital)

Seperti dijelaskan sebelumnya, faktor produksi modal dapat diartikan sebagai barang-barang yang diproduksi yang tahan lama dan pada gilirannya dapat digunakan untuk proses produksi barang dan jasa-jasa lebih lanjut. Ada tiga kategori utama dari barang-barang modal sebagai berikut:
a. struktur, seperti pabrik dan rumah;
b. perlengkapan, seperti mobil, mesin, dan komputer;
c. inventarisasi input dan output, seperti mobil-mobil di tempat-tempat dealer.
Dalam hal faktor produksi berupa uang, modal tidaklah selalu berasal dari milik seseorang atau perusahaan sendiri, melainkan dapat berasal dari pihak lain, Misalnya, lembaga perbankan atau pasar modal. Semakin rendah tingkat bunga kredit (biaya investasi), semakin besar tambahan modal yang berasal dari sektor perbankan.
Sebaliknya, semakin tinggi tingkat bunga (biaya peminjaman), semakin besar tambahan modal yang berasal dari pasar modal. Kalau tingkat pengembalian yang diharapkan lebih besar dari tingkat suku bunga maka permintaan investasi akan meningkat. Sebaliknya, kalau tingkat pengembalian yang diharapkan lebih rendah dari tingkat suku bunga tingkat investasi akan menurun.

8.4. Pasar Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Sebagaimana diketahui faktor produksi keahlian atau kewirausahaan adalah keterampilan atau keahlian yang digunakan seseorang dalam mengkombinasikan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Kewirausahaan adalah faktor produksi keempat. Bagi sebagian ekonom, faktor produksi kewirausahaan adalah faktor produksi yang memegang peranan vital dan merupakan lompatan besar dalam proses produksi. Wirausaha diartikan sebagai orang yang mampu melihat peluang dengan mengambil risiko tertentu untuk mendapatkan keuntungan.
Rangkuman :
1. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan konsumen terhadap barang dan jasa adalah tingkat pendapatan masyarakat, harga barang lain yang berhubungan, ukuran pasar, selera, harapan atau ekspektasi masyarakat.
2. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran barang dan jasa antara lain adalah harga input, teknologi, harga barang lain yang berkaitan, dan ekspektasi produsen.
3. Permintaan (demand) didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus).
4. Hukum permintaan berbunyi jika harga suatu barang dan jasa naik (dalam keadaan ceteris paribus), kuantitas barang dan jasa yang diminta akan berkurang. Sebaliknya, jika harga-harga barang dan jasa turun, jumlah kuantitas barang dan jasa yang diminta akan bertambah.
5. Penawaran (supply) didefinisikan sebagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga dan faktor-faktor lain diasumsikan tetap (ceteris paribus).
6. Hukum penawaran berbunyi jika harga suatu barang dan jasa naik (dalam keadaan ceteris paribus), kuantitas yang ditawarkan akan bertambah. Sebaliknya, jika harga-harga barang dan jasa turun, jumlah kuantitas yang tawarkan juga akan berkurang.
7. Keseimbangan pasar terjadi pada tingkat harga ketika jumlah barang dan jasa yang diminta sama dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Elastisitas adalah rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memengaruhinya.
8. Ada lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan dan penawaran, yaitu elastik, inelastik, elastik uniter, elastik sempurna, dan inelastik sempurna.
9. Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan selain harga, antara lain ketersediaan barang substitusi, jumlah penggunaan barang dan jasa, pengeluaran atas barang dan jasa, intensitas kebutuhan, serta masa penyesuaian.
10. Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas penawaran selain harga, antara lain jumlah per sediaan, mobilitas faktor produksi, jangka waktu produksi, dan daya tahan penyimpanan.
11. Pasar komoditas atau bursa komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa.
12. Perdagangan di bursa komoditas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Perdagangan fisik (physical trading) yang bersifat efektif.
b. Perdagangan berjangka (future trading) yang bersifat spekulatif.
13. Pasar input atau pasar faktor produksi adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi.
14. Permintaan input di pasar faktor produksi merupakan permintaan turunan (derived demand), artinya permintaan input tergantung secara tidak langsung pada permintaan outputnya.

Rangkuman

PERMINTAAN, PENAWARAN, HARGA KESEIMBANGAN PASAR


1.Pengertian Permintaan

Pengertian permintaan adalah kuantitas suatu barang ekonomi yang akan dibeli pada berbagai kemungkinan tingkat harga dalam periode tertentu di pasar.


2.Macam-Macam Permintaan
a.Dilihat dari daya beli konsumen, permintaan dikelompokkan sebagai berikut.

1)Permintaan efektif, merupakan permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang  disertai daya beli atau kemampuan membayar.

2)Permintaan potensial, merupakan permintaan konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang tidak disertai dengan daya beli atau hanya mendasarkan pada kebutuhan saja.


b.Dilihat dari pendapatan riii atau nyata konsumen, permintaan dikelompokkan sebagai berikut.

1)Permintaan konsumen, yaitu permintaan yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

2)Permintaan pengusaha, yaitu berawal dari pengusaha berusaha memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.

3)Permintaan pemerintah, bertitiktolakdari pemerintah mengeluarkan belanja untuk kelancaran roda pemerintahan sehingga menimbulkan permintaan pemerintah terhadap barang-barang dan jasa.

4)Permintaan luar negeri, terbentuk dari permintaan yang datang dari konsumen, pengusaha, dan pemerintah negara lain sehingga mempengaruhi pula permintaan di dalam negeri.


c.Dilihat dari jumlah pemintanya, permintaan dikelompokkan sebagai berikut.

1)Permintaan perseorangan, merupakan permintaan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup, bersifat beda antara orang yang satu dengan yang lain, tergantung dari pendapatan dan pendidikan.

2)Permintaan pasar atau kolektif, merupakan permintaan yang dimiliki masyarakat sebagai keseiuruhan dalam waktu yang sama.


3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
a. Harga Barang Itu Sendiri

b.Harga Barang Lain yang Berkaitan Erat dengan Barang Tersebut

c.Pendapatan Rumah Tangga dan Pendapatan Rata-Rata Masyarakat

d.Intensitas Kebutuhan

e.Selera Konsumen

f.Jumlah Penduduk

g.Perkiraan Mengenai Harga Masa Depan


4.Hukum Permintaan
Dalam hukum permintaan dikatakan bahwa "Semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut". Ditinjau dari ilmu ekonomi, hukum tersebut cenderung tidak berlaku mutlak. Hukum permintaan dapat berlaku jika dalam keadaan ceteris paribus. Artinya, hukum permintaan dapat berlaku apabila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak mengalami perubahan.


5.Daftar Permintaan, Kurva Permintaan, dan Fungsi Permintaan

a.Daftar Permintaan

Daftar permintaan adalah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta.


b.Kurva Permintaan


Penggambaran daftar permintaan


Kurva permintaan

---------------------

c.Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan merupakan hubungan antara variabel harga (sesuatu yang mempengaruhi perubahan harga) dengan variabel jumlah barang atau jasa (sesuatu yang mempengaruhi perubahan jumlah barang atau jasa yang diminta).

Secara matematis, fungsi permintaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk berikut.


Qd = -aP + b atau Pd = - Q + 


Keterangan :

Qd = quality demand (permintaan)

a = gradien

b = konstanta

Pd = price of demand


6.Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan

a.Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan

Kenaikan harga akan menyebabkan penurunan jumlah yang diminta yang ditandai dengan bergeraknya titik korespondensi ke atas dan penurunan harga akan menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta yang ditandai dengan bergeraknya titik korespondensi ke bawah.


b.Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan akan bergeser sejajar ke kanan atau ke kiri jika terdapat perubahan permintaan yang diakibatkan oleh faktor bukan harga (harga barang lain, tingkat pendapatan, intensitas kebutuhan, selera konsumen, ekspektasi harga masa depan, dan jumlah penduduk).


7.Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan merupakan ukuran sejauh mana kepekaan atau tanggapan terhadap jumlah barang yang diminta jika terjadi perubahan harga, baik harga barang tersebut maupun harga barang lain, dan perubahan pendapatan konsumen.

Secara sederhana, koefisien elastisitas permintaan (Ed) dapat dirumuskan sebagai berikut.

Koefisien elastisitas permintaan =

atau

Ed =------------

Keterangan:

Q    = jumlah permintaan awal

P    = harga awal

AQ = perubahan jumlah permintaan

AP = perubahan harga


Elastisitas permintaan dibedakan sebagai berikut.

a.Elastisitas Permintaan Harga (Ed)/Elastisitas Harga (Ep)

Elastisitas permintaan harga atau price elasticity merupakan persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebanyak 1%.


Macam-Macam Elastisitas Permintaan Harga

1)Elastis(Ed>1)

Kurva berikut menggambarkan permintaan terhadap barang yang bersifat elastis. Artinya, setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase yang relatif lebih besar. Kurva permintaannya cenderung mendatar.


2) Inelastis (Ed < 1)

Kurva di bawah ini menggambarkan permintaan barang yang bersifat inelastis (Ed<1). Artinya, setiap perubahan harga'akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase yang lebih kecil. Kurva permintaannya cenderung curam.


3.Elastisitas Tunggal (Ed = 1)

Kurva di bawah ini menggambarkan permintaan terhadap barang yang bersifat elastisitas tunggal (Ed= 1). Artinya, setiap perubahan barang yang diminta sama dengan perubahan harga. Kurva permintaan adalah cembung terhadap titik nol.


4) Elastisitas Tak Terhingga (Ed = ~)

Kurva di bawah ini menggambarkan keadaan yang ekstrem sehingga koefisien harga tidak terhingga (Ed = ~). Artinya, pada harga tertentu dimungkinkan perubahan jumlah barang yang diminta secara tidak terbatas.


5. Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Keadaan ekstrem bentuk lain adalah kurva permintaan inelastis sempurna (Ed = 0) seperti gambar di bawah ini. Ed = 0, artinya setiap terjadi perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah barang yang diminta.


B.Penawaran

1.Pengertian Penawaran

Pengertian penawaran ada dua macam, sebagai berikut.

a. Dalam pengertian khusus, adalah jumlah barang ekonomi yang ditawarkan pada harga dan waktu tertentu.

b. Dalam arti luas, adalah jumlah suatu barang ekonomi yang tersedia untuk dijual di pasar.

2.Hukum Penawaran

Hukum penawaran menyatakan semakin tinggi tingkat harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha, dan semakin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Anggapan ini berlaku bila faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi penawaran dianggap konstan (ceteris paribus).


3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

a.Biaya Produksi.

b.Teknologi

c.Keuntungan

d.Kebutuhan Uang

e.Harga Masa Depan

f.Tujuan Tertentu g. Pajak dan Subsidi

h.Jumlah Perusahaan dalam Industri

i.Perubahan Harga Barang Lain.

j.Perubahan Harga Itu Sendiri

k.Keadaan Cuaca atau Iklim


Daftar Penawaran, Kurva Penawaran, dan Fungsi Penawaran

a.Daftar Penawaran

Daftar penawaran adalah daftar yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.

b.Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Dari tabel daftar penawaran tersebut dapat kita gambarkan dalam bentuk kurva penawaran sebagai berikut.


c.Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran ini merupakan bentuk matematis untuk menyusun daftar penawaran pada berbagai kemungkinan tingkat harga. Bentuk umum fungsi penawaran adalah sebagai berikut.


Q = aP – b  


Contoh:

Menggunakan daftar penawaran di depan :

P1 = 2 Q1 = 0

P2 = 3 Q2 = 4

4 (P – 2) = Q

4P – 8 = Q

Jadi fungsi penawarannya adalah Q = 4P – 8


4.Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran dan Pergeseran Kurva Penawaran

a.Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran

Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran.

Jadi, jika harga naik kurva bergerak ke atas dan jika harga turun kurva bergerak ke bawah.

b.Pergeseran Kurva Penawaran

Perubahan faktor-faktor lain selain harga dapat menimbulkan pergeseran kurva penawaran.


5.Pemuluran atau Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah perbandingan antara seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat dari perubahan harga.

Elastisitas penawaran berfungsi untuk mengukur derajat kepekaan atau tanggapan terhadap jumlah barang yang ditawarkan jika harganya berubah.

Es = à


Macam-Macam Elastisitas Penawaran

a. Elastis(Es>1)

Kurva berikut menggambarkan penawaran barang yang mempunyai sifat elastis (Es > 1). Artinya, setiap perubahan harga akan menyebabkan jumlah barang yang ditambahkan dengan persentase yang relatif lebih besar.

Gambar kurva cenderung mendatar

Kurva penawaran elastis (Es > 1)


b. Inelastis (Es < 1)

Kurva berikut menggambarkan keadaan penawaran yang bersifat inelastis (Es < 1). Artinya, setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase yang lebih kecil. Contoh: Harga Penawaran barang P1 = Rp. 200,00 Q1 = 10 buah P2 = Rp. 90,00 Q2 = 8 buah Dari data tersebut, maka : Es = = = = = 0,36 (Es < 1) Kurva penawaran inelastis (Es < 1)


c.Elastisitas Tunggal (Es = 1)

Kurva berikut menggambarkan keadaan penawaran barang yang bersifat tunggal (Es = 1). Artinya, setiap perubahan harga akan diikuti dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase yang sama. Bentuk kurva penawarannya membentuk sudtit 45° pada kedua sumbunya.  Kurva penawaran elastisitas tunggal (Es = 1)


d.Elastisitas Tak Terhingga (Es = ~)

Kurva berikut menggambarkan keadaan penawaran barang yang bersifat elastisitas tak terhingga (Es = ~). Artinya, pada saat harga tertentu jumlah barang yang ditawarkan tidak terbatas. Bentuk kurva penawarannya bergaris lurus horizontal.


e.Inelastis Sempurna (Es = 0)

Kurva berikut menggambarkan penawaran dalam keadaan ekstrem Iainnya yang bersifat inelastis sempurna (Es = 0). Artinya, setiap terjadi perubahan harga tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk kurva penawarannya bergaris lurus vertikal.  Keadaan ini dapat terjadi pada jangka waktu yang pendek. Kurva penawaran elastisitas tak terhingga (Es = 0)


Latihan

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat! 

1.Jelaskan pengertian penawaran dalam ekonomi!

2.Sebutkan faktor yang mempengaruhi penawaran!

3.Mengapa perubahan harga barang lain mempengaruhi penawaran?

4.Bagaimana bentuk umum fungsi penawaran?

5.Diketahui suatu barang dijual dengan harga Rp. 120.000,00 dan jumlah yang ditawarkan adalah 30 unit, ketika harga jual turun menjadi Rp. 80.000,00, maka barang yang ditawarkan adalah 10 unit. Tentukan fungsi penawarannya!Diketahui fungsi penawaran suatu barang Q = P – 3. Gambarkan kurvanya!

6.Diketahui fungsi penawaran 6Q = 12P - 3.000. Jika harga ditetapkan Rp. 2.000,00, maka berapakah jumlah barang yang ditawarkan?

7.Jelaskan apa yang dimaksud dengan elastisitas penawaran!

8.Bagaimana elastisitas penawaran dikatakan inelastis?

9.Jika diketahui pada saat harga suatu barang Rp100.000,00, jumlah yang ditawarkan

10 buah dan pada saat harga Rp75.000,00, jumlah yang ditawarkan 5 buah. Dari pernyataan tersebut, hitunglah elastisitasnya dan gambarkan kurvanya!


C.Harga Keseimbangan 


1.Pengertian Harga Keseimbangan 

Harga adalah nilai yang dinyatakan dalam bentuk uang atau jumlah uang yang ditukarkan dengan suatu barang atau jasa. Harga keseimbangan merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi antara permintaan dan penawaran. Interaksi permintaan dan penawaran terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut juga harga pasar.


2.Golongan Penjual dan Pembeli 

Di lain pihak ada penjual yang tidak dapat menjual barangnya, karena jika mengikuti harga pasar akan rugi.

Oleh sebab itu, pembeli dan penjual digolongkan masing-masing menjadi tiga macam. a.Golongan Pembeli 

1)Pembeli marjinal, yaitu pembeli yang mempunyai tenaga beli sama dengan harga pasar. 2)Pembeli supermarjinal, yaitu pembeli yang mempunyai tenaga beli di atas harga pasar. Pembeli ini memiliki kelebihan kesediaan untuk membayar harga barang yang ada di pasar atau mereka yang menerima premi konsumen (Consumer's Rent). .

3)Pembeli submarjinal, yaitu pembeli yang mempunyai tenaga beli di bawah harga pasar. Pembeli ini tidak dapat ikut serta membeli barang.

b.Golongan Penjual 

1)Penjual marjinal, yaitu penjual yang mempunyai harga pokok sama dengan harga pasar. 26 2)Penjual supermarjinal, yaitu penjual yang mempunyai harga pokok di bawah harga pasar. 3)Penjual submarjinal, yaitu penjual yang mempunyai harga pokok di atas harga pasar. Kurva golongan pembeli dan penjual


3.Proses Terbentuknya Keseimbangan Harga 

Proses terbentuknya keseimbangan harga atau harga pasar merupakan proses tarik-menarik antara kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran atas barang tertentu. Contoh: Dalam suatu pasar diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah Qd = - 4P + 1.100 dan penawarannya adalah Qs = 6P – 150. Berapa harga keseimbangan dari fungsi-fungsi tersebut? Penyelesaian: a. Mencari harga keseimbangan dalam pasar Harga keseimbangan terjadi jika penawaran = permintaan. - 4P + 1.100 = 6P- 150 -10P = -1.250 P = 125 b. Mencari kuantitas pada fungsi permintaan: Qd = P+1.100 Pada tingkat harga 125 maka kuantitasnya adalah: Qd = -4P + 1.100 = -4(125) + 1.100 = -500 + 1.100 = 600 c. Mencari kuantitas pada fungsi penawaran: Qs = 6P -150 Padatingkat harga 125 maka kuantitasnya adalah: QS = 6P-150 = 6(125)-150 = 750-150 = 600 27


d. Kurva keseimbangan:

Pengaruh Perubahan Permintaan dan Penawaran terhadap Harga Keseimbangan Perubahan jumlah barang yang diminta merupakan perubahan jumlah barang yang akan dibeli atau diminta akibat dari perubahan harga. Perubahan permintaan barang adalah bergeser atau berpindahnya kurva permintaan akibat perubahan pendapatan dan berubahnya selera konsumen.


LEMBAR KOMPETENSI SISWA

Tagihan Tes Tertulis 

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat!

1.Mengapa harga keseimbangan disebut juga harga pasar?

2.Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembeli submarjinal!

3.Apa yang dimaksud dengan penjual supermarjinal?

4.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Consumer's Rent!

5.Apa yang dimaksud dengan harga?

6.Bagaimana harga keseimbangan terbentuk?

7.Tunjukkan letak pembeli supermarjinal pada kurva golongan pembeli dan penjual dalam kondisi harga keseimbangan!

8.Kondisi apa yang akan terjadi pada harga keseimbangan jika penawaran tetap dan permintaan turun?

9.Gambarkan kurva perubahan harga keseimbangan sebagai akibat dari penawaran berkurang sedangkan permintaan tetap!

10. Diketahui fungsi permintaan Qd = -2P + 250 dan fungsi penawaran Qs = 3P + 50. Dari data tersebut hitunglah harga dan kuantitas keseimbangan, serta gambarkan kurvanya!

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN FUNGSI PERMINTAAN DAN PENAWARAAN

Fungsi Permintaan dan Penawaran

A. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.

Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
Qd = a - bPd    atau  Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b          = ∆Qd / ∆Pd
Pd        = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd       = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P  ≥  0, Q ≥  0, serta dPd / dQ < 0

untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan pembahasan tentang fungsi permintaan.

  • Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak  1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan jeruk menurun menjadi  600Kg,  buatlah fungsi permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000      Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000      Q2 = 600 Kg
untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni :
y - y1            x - x1
------    =    --------
y2 - y1         x2 - x1

dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1           Q - Q1
-------    =    --------
P2 - P1         Q2 - Q1

mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
    P    -     5.000                     Q - 1000
-----------------------  = ----------------
   7.000 -  5.000                   600 - 1000

           P - 5.000                 Q - 1000
----------------------- = ----------------
             2.000                        -400

 P - 5.000 (-400)    =  2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P
============
Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P


B. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.

Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs

dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif

b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0

Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000     Q1 = 100 buah
P2 = 4.000     Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:
 P - P1        Q - Q1
--------  =  ---------
P2 - P1      Q2 - Q1

    P  - 3.000         Q - 100
--------------  = -------------
4.000 - 3.000      200 - 100

     P - 3.000           Q - 100
--------------   =  -------------
        1.000                 100

(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)
100P - 300.000  = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd
 
C. Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar.
untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :
  • Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10 - 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 - 0,6Pd   = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P =  10 + 20
P = 30
 
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.
 
 
D. Pengaruh Pajak  terhadap Keseimbangan Pasar

Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi.

Contoh:
  • Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3

P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P

Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P = 9

Q  = 15 – P
Q = 15 – 9
Q  = 6

Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6

E. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.

Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.

Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.

Contoh:
  • Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1.5 terhadap barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi.
Jawab:
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.

Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0.5 Q – 1.5
P = 1.5 + 0.5 Q Q = -3 + 2 P

Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3 P
P = 6

Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9

Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9

 
Untuk lebih memperjelas tentang fungsi permintaan dan penawaran, mari kita bahas beberapa soal olimpiade sains ekonomi yang ada kaitannya dengan fungsi permintaan dan penawaran :
 
Soal pertama : (Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2006)
  • Permintaan akan durian di Medan ditunjukkan oleh persamaan Q = 80 - 2P, sedangkan penawarannya dicerminkan oleh persamaan Q = -120 + 8P. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan pasar durian di medan adalah...
Jawab:
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs, Jadi
80 - 2P = -120 + 8P
8P + 2P = 120 + 80
10P = 200
P = 200 / 10
P = 20
Nilai P kita masukan kedalam fungsi permintaan atau penawaran untuk mencari berapa jumlah harga keseimbangan :
Qs = -120 + 8(20)
Qs = -120 + 160
Qs = 40
Jadi Jumlah barang dan harga keseimbangan masing-masing adalah 40 dan 20.
 
Soal kedua : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2006)
  • When the price is Rp. 15.000,00 the request of lamp is to 4.000 for each goods of, and for every increase of price of Rp. 1.000,00 the request of lamp going down 500 for each goods of. Pursuant to the data, the demand function is...
Jawab:
dari data diatas diperoleh data-data sebagai berikut :
P1 = 15.000  Q1=4000
jika kenaikan harga perunit (∆P) = 1.000   maka harga barang (Q) akan turun 500 perunit.
jadi apabila P2 = 16.000 maka Q2=3500
Setelah itu data-data diatas kita masukan kedalam fungsi persamaannya:
  P - P1         Q - Q1
---------- = -----------
 P2 - P1        Q2 - Q1
 
     P - 15.000             Q  - 4.000
----------------- = ----------------
16.000 - 15.000       3.500 - 4.000
 
    P - 15.000              Q - 4.000
----------------- = ----------------
         1.000                      -500

(P - 15.000)(-500)  = (Q - 4.000)(1.000)
-500P + 7.500.000 =  1.000Q - 4.000.000
1000Q = 4.000.000 + 7.500.000 - 500P
Q = 1/1000 (11.500.000 - 500P)
Q = 11.500 - 0,5P
==============
Jadi fungsi permintaan dari soal diatas adalah Q = 11.500 - 0,5P atau Q = -1/2P + 11.500


Soal ketiga : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008)
  • Dalam suatu pasar diketahui fungsi permintaannya Qd = 40 - 2P dan fungsi penawarannya Ps = Q + 5, berdasarkan informasi tersebut maka harga keseimbangan terjadi pada...
Jawaban:

keseimbangan pasar terjadi apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi karena pada soal diketahui Qd dan Ps, maka kita dapat mensubtitusikan kedua persamaan tersebut untuk memperoleh harga keseimbangan.
Qd = 40 - 2P dan Ps = Q + 5,  Kita subtitusikan menjadi :
Q = 40 - 2(Q + 5)
Q = 40 - 2Q - 10
Q = 40-10-2Q
Q = 30 - 2Q
Q + 2Q = 30
3Q = 30
Q = 30/3
Q = 10
Setelah nilai Q diketahui, maka langkah selanjutnya kita memasukan nilai Q kedalam fungsi Ps untuk memperoleh harga keseimbangan.
Ps = 10 + 5
Ps = 15
Jadi harga keseimbangan terjadi pada saat Q = 10 dan P = 15.
Soal keempat : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009)
  • When the price of a "Lancer" Notebook is Rp.5.000.000,00/unit, the demand is 80 units, If the price increases 10%, the demand decreases to 60 units. Based on that data, the demands function is...
Jawaban:
dari data diatas diperoleh data-data sebagai berikut:
P1 = 5.000.000  Q1 = 80
Jika  harga naik 10% (P2 = (10% x 5.000.000) + 5.000.000 = 5.500.000) maka Q2 = 60
langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam persamaan fungsi permintaannya:
   P - P1       Q - Q1
---------- = -----------
  P2 - P1     Q2 - Q1

         P - 5.000.000                      Q - 80
-------------------------   =  ------------------
  5.500.000 - 5.000.000               60 - 80
          P - 5.000.000                 Q - 80
------------------------- = ------------------
              500.000                        -20

(P - 5.000.000)(-20) = (Q - 80)(500.000)
-20P + 100.000.000 = 500.000Q - 40.000.000
500.000Q = 100.000.000 + 40.000.000 - 20P
500.000Q = 140.000.000 - 20P
Q = 1/500.000 (140.000.000 - 20P)
Q = 280.000 - 0,00004P atau
Q = 280 - 0,04P
Referensi :
Arifin, I. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 170.





Displaying te-mik-2.pdf.
Drs. Zaenuddin Kabai, M.Pd.
Drs. Zaenuddin Kabai, M.Pd. Born in Bantaeng 07 January 1960, I was the seventh child of seven children graduated .1970 ST SD.1974.Graduated Building Department NEG.Bantaeng SMEA Neg.Bantaeng. Majors Tata Gedung.Th1977.Graduated Book (Accounting) .1980 training Draftsman building / architect in BLKI makassar for three months. In 1988 completed the study (S1) IKIP THE END OF IT. Strata year 2005 completed two (S2) UNM Makassar. IPS. Specific Management Education.

4 comments for "Soal dan Jawaban Pokok Bahasan Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) | ekonomiakuntansiid"

  1. thanks,. thats good the contents of blog..

    ReplyDelete
  2. Terima kasih. Sangat membantu.

    ReplyDelete
  3. Sangat membantu 😊😊😊

    ReplyDelete
  4. bagaimana mencari laspeyres jika di tabel ada nilai, berat, harga?

    ReplyDelete

Post a Comment