PERDAGANGAN INTERNASIONAL | ekonomiakuntansiid
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pengertian Perdagangan Internasional, Manfaat Perdagangan Internasional, Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional, Teori Perdagangan Internasional
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi rempah-rempah.
Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.
a. Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempahrempah. Jika negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempahrempah – 0,625 rempah-rempah).
b. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik – 1 elektronik).
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawarannya, karena baik permintaan dan penawaran menentukan besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor.
Jadi, menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/11/faktor-pendorong-dan-penghambat.html
Pengertian Perdagangan Internasional, Manfaat Perdagangan Internasional, Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional, Teori Perdagangan Internasional
Pengertian, Manfaat Perdagangan Internasional, Faktor Pendorong dan Penghambat perdagangan Internasional, serta Teori Perdagangan Internasional. Sebelum kita membahas tentang perdagangan internasional dan yang terkait
dengan transaksi internasional, sebaiknya terlebih dahulu kita ketahui
pembahasan mengenai Ekonomi Internasional.
Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antarnegara. Hubungan ekonomi tersebut mencakup tiga bentuk hubungan, pertama berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain, kedua berupa pertukaran atau aliran sarana produksi atau faktor produksi, dan ketiga berupa hubungan utang piutang antarnegara atau hubungan kredit.
Bentuk hubungan tersebut merupakan permasalahan ekonomi internasional, yang secara garis besar menyangkut aspek: pola atau bentuk perdagangan, harga ekspor dan impor barang dagangan/barang modal, manfaat perdagangan, pengaruh pendapatan nasional, mekanisme neraca pembayaran, politik perdagangan luar negeri, persekutuan perdagangan, modal luar negeri (investasi) dan transfer teknologi.
Dari uraian di atas, perdagangan internasional (international trade) dapat didefinisikan sebagai kegiatan transaksi dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Prancis, Jepang, Cina, Amerika Serkat, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
Ilmu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antarnegara. Hubungan ekonomi tersebut mencakup tiga bentuk hubungan, pertama berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain, kedua berupa pertukaran atau aliran sarana produksi atau faktor produksi, dan ketiga berupa hubungan utang piutang antarnegara atau hubungan kredit.
Bentuk hubungan tersebut merupakan permasalahan ekonomi internasional, yang secara garis besar menyangkut aspek: pola atau bentuk perdagangan, harga ekspor dan impor barang dagangan/barang modal, manfaat perdagangan, pengaruh pendapatan nasional, mekanisme neraca pembayaran, politik perdagangan luar negeri, persekutuan perdagangan, modal luar negeri (investasi) dan transfer teknologi.
Dari uraian di atas, perdagangan internasional (international trade) dapat didefinisikan sebagai kegiatan transaksi dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Prancis, Jepang, Cina, Amerika Serkat, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara.
Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut expor.
Perdagangan atau pertukaran berarti proses tukar-menukar yang dilakukan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak yang terlibat. Pada kenyataannya, dalam memenuhi kebutuhannya disatu sisi suatu negara belum mampu memproduksi barang sendiri tanpa menerima bantuan dari negara lain, disisi lainnya memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride. Seiring dengan berkembangnya teknologi, memungkinkan suatu negara mengadakan hubungan dagang dengan negara lain atau mengadakan kegiatan ekspor dan impor. Oleh karena proses tukar-menukar tersebut dilakukan antarnegara, maka disebut dengan perdagangan internasional.
Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara.
Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut expor.
Perdagangan atau pertukaran berarti proses tukar-menukar yang dilakukan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak yang terlibat. Pada kenyataannya, dalam memenuhi kebutuhannya disatu sisi suatu negara belum mampu memproduksi barang sendiri tanpa menerima bantuan dari negara lain, disisi lainnya memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride. Seiring dengan berkembangnya teknologi, memungkinkan suatu negara mengadakan hubungan dagang dengan negara lain atau mengadakan kegiatan ekspor dan impor. Oleh karena proses tukar-menukar tersebut dilakukan antarnegara, maka disebut dengan perdagangan internasional.
2. Manfaat Perdagangan Internasional
.
Manfaat Perdagangan Internasional adalah, Perdagangan atau pertukaran hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan/manfaat dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pergadangan tersebut dari sudut kepentingan masingmasing, kemudian menentukan apakah ia mau melakukan perdagangan atau tidak.
Perdagangan timbul karena salah satu atau kedua belah pihak melihat adanya manfaat/keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari perdagangan tersebut. Jadi, dorongan atau motif melakukan perdagangan adalah adanya kemungkinan diperolehnya manfaat tambahan tersebut (gains from trade).
Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut.
a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan, dan kualitas barang yang dibutuhkan
b. Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri.
c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
d. Menambah devisa negara dan hasil ekspor.
e. Melakukan alih teknologi dari negara lain. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
g. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).
h. Menjalin persahabatan
i. Dapat membuka lapangan pekerjaan
j. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara
.
Manfaat Perdagangan Internasional adalah, Perdagangan atau pertukaran hanya akan terjadi apabila paling tidak ada satu pihak yang memperoleh keuntungan/manfaat dan tidak ada pihak lain yang merasa dirugikan. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi pergadangan tersebut dari sudut kepentingan masingmasing, kemudian menentukan apakah ia mau melakukan perdagangan atau tidak.
Perdagangan timbul karena salah satu atau kedua belah pihak melihat adanya manfaat/keuntungan tambahan yang bisa diperoleh dari perdagangan tersebut. Jadi, dorongan atau motif melakukan perdagangan adalah adanya kemungkinan diperolehnya manfaat tambahan tersebut (gains from trade).
Secara garis besar manfaat dari perdagangan internasional bagi suatu negara adalah sebagai berikut.
a. Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan, dan kualitas barang yang dibutuhkan
b. Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri.
c. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor.
d. Menambah devisa negara dan hasil ekspor.
e. Melakukan alih teknologi dari negara lain. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
f. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
g. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).
h. Menjalin persahabatan
i. Dapat membuka lapangan pekerjaan
j. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Adanya sumber kekayaan alam, iklim, letak geografis, keahlian penduduk, ongkos tenaga kerja, tingkat harga, struktur ekonomi dan sosial. Suatu
negara mempunyai kekayaan alam yang berbeda, sehingga hasil pengolahan
alam yang dinikmati juga berbeda. Oleh karena sumber kekayaan alam yang
dimiliki suatu negara sangat terbatas, maka diperlukan tukar-menukar
atau perdagangan.
2. Memperluas Pasar
Pasar tempat tukar menukar barang, tempat bertemuna penjual dan pembeli yang keduanya saling melakukan transaksi jual beli barang apa yang dibutuhkan oleh masing-masing orang (baik importir maupun exportir)
3. Perbedaan Faktor Produksi
Selain faktor produksi alam, suatu negara mempunyai perbedaan kemampuan tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki, dan keterampilan seorang pengusaha. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh suatu negara juga mengalami perbedaan, sehingga dibutuhkan adanya perdagangan.
4. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
Karena adanya perbedaan faktor produksi yang mengakibatkan perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang, maka bisa jadi dalam suatu Negara memerlukan biaya tinggi untuk memproduksi barang tertentu. Sehingga negara tersebut bermaksud mengimpor barang dari luar negeri karena biayanya dianggap lebih murah.
5. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi Sendiri Suatu Barang
Karena keterbatasan kemampuan suatu negara, baik kekayaan alam maupun yang lainnya, maka tidak semua barang yang dibutuhkan oleh suatu negara mampu untuk diproduksi sendiri, untuk itulah diperlukan tukar-menukar antarbangsa.
6. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang selalu terdapat perbedaan. Adakalanya suatu negara lebih untung melakukan impor daripada memproduksi sendiri. Namun, adakalanya lebih menguntungkan kalau dapat memproduksi sendiri barang tersebut, karena biaya produksinya lebih mudah. Oleh karena itu, negara-negara tersebut akan mencari keuntungan dalam memperdagangkan barang hasil produksinya.
7. Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa
Persaingan ini akan berakibat suatu negara meningkatkan kualitas barang hasil produksi dengan biaya yang ringan, sehingga dapat bersaing dalam dunia perdagangan.
2. Memperluas Pasar
Pasar tempat tukar menukar barang, tempat bertemuna penjual dan pembeli yang keduanya saling melakukan transaksi jual beli barang apa yang dibutuhkan oleh masing-masing orang (baik importir maupun exportir)
3. Perbedaan Faktor Produksi
Selain faktor produksi alam, suatu negara mempunyai perbedaan kemampuan tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki, dan keterampilan seorang pengusaha. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh suatu negara juga mengalami perbedaan, sehingga dibutuhkan adanya perdagangan.
4. Kondisi Ekonomis yang Berbeda
Karena adanya perbedaan faktor produksi yang mengakibatkan perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang, maka bisa jadi dalam suatu Negara memerlukan biaya tinggi untuk memproduksi barang tertentu. Sehingga negara tersebut bermaksud mengimpor barang dari luar negeri karena biayanya dianggap lebih murah.
5. Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi Sendiri Suatu Barang
Karena keterbatasan kemampuan suatu negara, baik kekayaan alam maupun yang lainnya, maka tidak semua barang yang dibutuhkan oleh suatu negara mampu untuk diproduksi sendiri, untuk itulah diperlukan tukar-menukar antarbangsa.
6. Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang selalu terdapat perbedaan. Adakalanya suatu negara lebih untung melakukan impor daripada memproduksi sendiri. Namun, adakalanya lebih menguntungkan kalau dapat memproduksi sendiri barang tersebut, karena biaya produksinya lebih mudah. Oleh karena itu, negara-negara tersebut akan mencari keuntungan dalam memperdagangkan barang hasil produksinya.
7. Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa
Persaingan ini akan berakibat suatu negara meningkatkan kualitas barang hasil produksi dengan biaya yang ringan, sehingga dapat bersaing dalam dunia perdagangan.
Tujuan transaksi jual beli tersebut antara lain:
1 Mendapat barang dan jasa yang dibutuhkan.
2 Mendapat laba/keuntungan yang diharapkan.
3. Mengimpor teknologi Moderen
4. Memperoleh Manfaat Dari Sepesialisasi
Memperoleh manfaat yang dimagsud spesialisasi bahwa negara tersebut dapat mendapatkan barang dan jasa yang tidakbisa di produksi sendiri.
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional Ada beberapa penyebab yang dapat menjadi hambatan dalam melaksanakan perdagangan internasional. Faktor-faktor penghambat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 1. Tidak Amannya Suatu Negara Amannya suatu negara adalah pertimbangan terjadinya perdagangan internasional . Jika negara mempunyai kondisi yang aman maka para pedagang akan mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang memengaruhi para pedagang untuk melaksanakan perdagangan internasional. 2. Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor tinggi, perijinan yang berbelit-belit. 3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing. Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir atau importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal itu berakibat pula pada harga penawaran atau permintaan dalam perdagangan.
Pada tahun 1776 ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul: in inguiry into The nature and causes of The Wealth of Nation. Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara hanya akan memproduksi satu atau beberapa barang saja dengan biaya produksi yang rendah untuk di ekspor dan negara tersebt akan mengimpor barang-barang lain dengan harga yang lebih murah daripada memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mengadakan hubungan perdagangan internasional dapat memperoleh keuntungan.
1 Mendapat barang dan jasa yang dibutuhkan.
2 Mendapat laba/keuntungan yang diharapkan.
3. Mengimpor teknologi Moderen
4. Memperoleh Manfaat Dari Sepesialisasi
Memperoleh manfaat yang dimagsud spesialisasi bahwa negara tersebut dapat mendapatkan barang dan jasa yang tidakbisa di produksi sendiri.
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional Ada beberapa penyebab yang dapat menjadi hambatan dalam melaksanakan perdagangan internasional. Faktor-faktor penghambat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. 1. Tidak Amannya Suatu Negara Amannya suatu negara adalah pertimbangan terjadinya perdagangan internasional . Jika negara mempunyai kondisi yang aman maka para pedagang akan mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang memengaruhi para pedagang untuk melaksanakan perdagangan internasional. 2. Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor tinggi, perijinan yang berbelit-belit. 3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing. Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir atau importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal itu berakibat pula pada harga penawaran atau permintaan dalam perdagangan.
Faktor Pendorong dan
Penghambat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu aspek utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional sudah terjadi
selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), akibatnya pada
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong
Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kedatangan
perusahaan multinasional. (wikipedia.org)
Perdagangan internasional mempunyai faktor-faktor yang menyebabkan
perdagangan internasional dapat berkembang namun ada pula yang
menyebabkan perdagangan internasional dapat terhambat di karenakan oleh
bermacam-macam faktor-faktor yang meliputi dalam pelaksanaan perdagangan
internasional. Sebelumnya sudah dibahas pengertian, macam-macam
kebijakan perdagangan internasional, Dampak positif dan negatif
perdagangan internasional, Penyebab timbulnya perdagangan internasional.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Dalam kelengkapan pembahasan perdagangan internasional, maka faktor
pendorong dan faktor penghambat perdagangan internasional adalah
kelengkapan pembahasan perdagangan internasional. Faktor Pendorong dan
Penghambat Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut.
A. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dapat terjadi sebab beberapa faktor antara
lain perbedaan sumber daya alam, selera, penghematan biaya produksi, dan
perbedaan teknologi.
1. Perbedaan Sumber Daya Alam.
Karena berbagai hal sumber daya alam mempunyai setiap negara
berbeda-beda yang jarang suatu negara mempunyai sumber daya alam yang
lengkap dalam memenuhi kebutuhannya, maka dari itu perdagangan
internasional digunakan untuk pertukaran pemenuhan kebutuhan. Contohnya
Indonesia yang banyak mengekspor tekstil ke Amerika Serikat sebab sumber
daya alam indonesia yang harganya juga terbilang murah. Sebaliknya
Amerika Serikat mengimpor mobil ke indonesia sebab amerika serikat dapat
memproduksi mobil dengan harga murah.
2. Selera.
Selera adalah faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional.
Contohnya indonesia yang menyukai apel australia. hal ini dapat terjadi
sebab masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia, padahal di
indonesia juga mempunyai buah apel yang berada di malang dan tempat
lainnya, namun masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia.
3. Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi).
Penghematan biaya produksi memungkinkan terjadinya perdagangan
internasional akibat dari harga yang murah suatu barang negara lain
sebab negara lain memproduksi dalam jumlah besar yang dapat diturunkan
karna biasanya produksi dalam jumlah besar akan lebih murah. Sebenarnya
indonesia mampu memproduksi barang yang canggih namun sebab industri
lokal yang belum mampu berkembang yang membuat biayanya menjadi mahal.
4. Perbedaan Tekonologi.
Beberapa negara yang mempunyai teknologi maju yang sebagian besar pula
negara belum mampu menerapkan teknologi maju. Negara dengan teknologi
maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang
mempunyai teknologi sederhana. Contohnya indonesia mengimpor mobil dari
jepang sebab jepang mempunyai teknologi pembuatan mobil yang maju.
Jika digali lebih detil, faktor pendorong peradagangan internasional
dapat dikategorikan atas 9 faktor.
1. Usaha untuk Memenuhi kebutuhan
Faktor pendorong kebutuhan nasional yang utama adalah adanya harapan
untuk mendapat barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam
negeri sendiri. Hal ini dikarenakan pada dasarnya tidak semua Negara
dapat menghasilkan semua barang atau jasa. Contohnya adalah
Negara-negara Industri tidak dapat memproduksi bahan baku seperti kain,
karet, dan lain sebagainya, sehingga mereka wajib mengimpor dari Negara
lain penghasil bahan baku industri, seperti Indonesia.
Begitu juga sebaliknya, Negara berkembang seperti Indonesia belum bisa
memproduksi alat—alat industry modern seperti pesawat terbang, kereta
api, dan lain-lain sehingga Negara kita melaksanakan impor barang-barang
itu dari Negara-negara maju.
2. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Setiap Negara mempunyai keadaan geografis yang berbeda- beda, sehingga
perbedaan itu menjadkan setiap Negara mempunyai kekayaan sumber daya
alam yang berbeda-beda pula. Pada dasarnya, sumber daya alam adalah
faktor produksi negara. Oleh sebab itu, setiap Negara mempunyai
keanekaragaman kondisi produksi.
Misalnya, Negara Indonesia kaya akan hasil buminya seperti Cengkeh,
lada, kopi, dan sebagainya sedangkan Negara Australia adalah penghasil
satwa ternak, seperti sapi. Dengan demikian kedua negara itu dapat
melaksanakan pertukaran. Indonesia yang membutuhkan daging mengimpor
dari
Australia dan Australia mengimpor hasi bumi dari Indonesia.
Keanekaragaman produksi inilah yang menjadi faktor pendorong perdagangan
internasional.
3.Perbedaan Selera
Selera ternyata dapat menimbulkan perdagangan internasional. Contohnya
adalah Negara A sebagai penghasil daging sapi dan Negara B sebagai
penghasil daging ayam dengan jumlah yang sama.
Namun, masyarakat Negara A lebih menyukai daging ayam, sedangkan Negara B
menyukai daging sapi. Kondisi seperti ini dapat mendorong terjadinya
perdagangan internasional yang akan menghasilkan keuntungan untuk kedua
Negara.
4. Perbedaan Iklim
Iklim ternyata juga dapat mendorong terjadinya perdagangan
internasional. Perbedaan iklim setiap Negara menyebabkan terbatasnya
potensi sumber daya alam. Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi
kebutuhan dapat dipenuhi sendir oleh Negara itu. Oleh sebab itu, Negara
akan mengimpor dari Negara lain.
Sebagai contoh, Indonesia adalah produsen tempe terbesar di dunia sebab
rakyatnya gemara mengkonsumsi tempe. Namun, sebab iklim di Indonesia
yang kurang bagus menyebabkan kedelai tidak dapat tumbuh dengan baik di
Indonesia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai Indonesia mengimpor
dari Negara lain yang menghasilkan kualitas kedelai terbaik.
5. Adanya harapan untuk memperluas pasar dan menambah keuntungan
Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak maksimal
sebab takut akan berakibat kelebihan produksi sehingga akan menyebabkan
kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melaksanakan produksi
besar-besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan mendorong mereka
untuk melaksanakan perdagangan internasional.
6.Keinginan mendapat keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
Perdagangan internasional dapat meningkatkan pendapat suatu Negara. Hal
ini akan mendorong setiap Negara melaksanakan perdagangan internasional
baik ekspor atau impor. Keuntungan itu didapat dari pajak aktivitas
ekspor dan impor, dan juga hasil ekspor barang produksi Negara itu
sendiri.
7. Adanya kelebihan produk dalam negeri
Terkadang suatu Negara melaksanakan produski secara besar-besaran
sehingga menimbulkan kelebihan produk. Untuk menghindari kerugian,
mereka wajib menjualnya ke pasar yang lebih luas. Oleh sebab itu,
kelebihan barang produksi dapat mendorong perdagangan internasional.
8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
Perdagangan internasional dapat menimbulkan rasa persahabatan untuk
kedua Negara. Oleh sebab itu, perdagangan internasional dapat dijadikan
alasan untuk melaksanakan hubungan internasional untuk suatu Negara.
9.Terjadinya era globalisasi
Era globalisasi berakibat suatu Negara tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri, sehinga semua barang atau jasa bebas masuk ke Negara
lain.
Nah, berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong
terjadinya perdagangan internasional adalah adanya rasa saling
membutuhkan. Selain itu sebab terpaksa dengan adanya era globalisasi
dunia, sehingga mau tidak mau setiap negara wajib ikut didalamnya.
B. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Ada beberapa penyebab yang dapat menjadi hambatan dalam melaksanakan
perdagangan internasional. Faktor-faktor penghambat perdagangan
internasional adalah sebagai berikut.
1. Tidak Amannya Suatu Negara
Amannya suatu negara adalah pertimbangan terjadinya perdagangan
internasional . Jika negara mempunyai kondisi yang aman maka para
pedagang akan mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke
negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang memengaruhi para pedagang
untuk melaksanakan perdagangan internasional.
2. Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah
Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran
perdagangan internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan
biaya impor/ekspor tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing.
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir atau
importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing.
Kesulitan dari hal itu berakibat pula pada harga penawaran atau
permintaan dalam perdagangan.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/11/faktor-pendorong-dan-penghambat.html
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/11/faktor-pendorong-dan-penghambat.html
Faktor Pendorong dan
Penghambat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu aspek utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional sudah terjadi
selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), akibatnya pada
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong
Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kedatangan
perusahaan multinasional. (wikipedia.org)
Perdagangan internasional mempunyai faktor-faktor yang menyebabkan
perdagangan internasional dapat berkembang namun ada pula yang
menyebabkan perdagangan internasional dapat terhambat di karenakan oleh
bermacam-macam faktor-faktor yang meliputi dalam pelaksanaan perdagangan
internasional. Sebelumnya sudah dibahas pengertian, macam-macam
kebijakan perdagangan internasional, Dampak positif dan negatif
perdagangan internasional, Penyebab timbulnya perdagangan internasional.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Dalam kelengkapan pembahasan perdagangan internasional, maka faktor
pendorong dan faktor penghambat perdagangan internasional adalah
kelengkapan pembahasan perdagangan internasional. Faktor Pendorong dan
Penghambat Perdagangan Internasional adalah sebagai berikut.
A. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dapat terjadi sebab beberapa faktor antara
lain perbedaan sumber daya alam, selera, penghematan biaya produksi, dan
perbedaan teknologi.
1. Perbedaan Sumber Daya Alam.
Karena berbagai hal sumber daya alam mempunyai setiap negara
berbeda-beda yang jarang suatu negara mempunyai sumber daya alam yang
lengkap dalam memenuhi kebutuhannya, maka dari itu perdagangan
internasional digunakan untuk pertukaran pemenuhan kebutuhan. Contohnya
Indonesia yang banyak mengekspor tekstil ke Amerika Serikat sebab sumber
daya alam indonesia yang harganya juga terbilang murah. Sebaliknya
Amerika Serikat mengimpor mobil ke indonesia sebab amerika serikat dapat
memproduksi mobil dengan harga murah.
2. Selera.
Selera adalah faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional.
Contohnya indonesia yang menyukai apel australia. hal ini dapat terjadi
sebab masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia, padahal di
indonesia juga mempunyai buah apel yang berada di malang dan tempat
lainnya, namun masyarakat indonesia lebih menyukai apel australia.
3. Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi).
Penghematan biaya produksi memungkinkan terjadinya perdagangan
internasional akibat dari harga yang murah suatu barang negara lain
sebab negara lain memproduksi dalam jumlah besar yang dapat diturunkan
karna biasanya produksi dalam jumlah besar akan lebih murah. Sebenarnya
indonesia mampu memproduksi barang yang canggih namun sebab industri
lokal yang belum mampu berkembang yang membuat biayanya menjadi mahal.
4. Perbedaan Tekonologi.
Beberapa negara yang mempunyai teknologi maju yang sebagian besar pula
negara belum mampu menerapkan teknologi maju. Negara dengan teknologi
maju mampu menjual barang dengan harga murah kepada negara yang
mempunyai teknologi sederhana. Contohnya indonesia mengimpor mobil dari
jepang sebab jepang mempunyai teknologi pembuatan mobil yang maju.
Jika digali lebih detil, faktor pendorong peradagangan internasional
dapat dikategorikan atas 9 faktor.
1. Usaha untuk Memenuhi kebutuhan
Faktor pendorong kebutuhan nasional yang utama adalah adanya harapan
untuk mendapat barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi di dalam
negeri sendiri. Hal ini dikarenakan pada dasarnya tidak semua Negara
dapat menghasilkan semua barang atau jasa. Contohnya adalah
Negara-negara Industri tidak dapat memproduksi bahan baku seperti kain,
karet, dan lain sebagainya, sehingga mereka wajib mengimpor dari Negara
lain penghasil bahan baku industri, seperti Indonesia.
Begitu juga sebaliknya, Negara berkembang seperti Indonesia belum bisa
memproduksi alat—alat industry modern seperti pesawat terbang, kereta
api, dan lain-lain sehingga Negara kita melaksanakan impor barang-barang
itu dari Negara-negara maju.
2. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Setiap Negara mempunyai keadaan geografis yang berbeda- beda, sehingga
perbedaan itu menjadkan setiap Negara mempunyai kekayaan sumber daya
alam yang berbeda-beda pula. Pada dasarnya, sumber daya alam adalah
faktor produksi negara. Oleh sebab itu, setiap Negara mempunyai
keanekaragaman kondisi produksi.
Misalnya, Negara Indonesia kaya akan hasil buminya seperti Cengkeh,
lada, kopi, dan sebagainya sedangkan Negara Australia adalah penghasil
satwa ternak, seperti sapi. Dengan demikian kedua negara itu dapat
melaksanakan pertukaran. Indonesia yang membutuhkan daging mengimpor
dari
Australia dan Australia mengimpor hasi bumi dari Indonesia.
Keanekaragaman produksi inilah yang menjadi faktor pendorong perdagangan
internasional.
3.Perbedaan Selera
Selera ternyata dapat menimbulkan perdagangan internasional. Contohnya
adalah Negara A sebagai penghasil daging sapi dan Negara B sebagai
penghasil daging ayam dengan jumlah yang sama.
Namun, masyarakat Negara A lebih menyukai daging ayam, sedangkan Negara B
menyukai daging sapi. Kondisi seperti ini dapat mendorong terjadinya
perdagangan internasional yang akan menghasilkan keuntungan untuk kedua
Negara.
4. Perbedaan Iklim
Iklim ternyata juga dapat mendorong terjadinya perdagangan
internasional. Perbedaan iklim setiap Negara menyebabkan terbatasnya
potensi sumber daya alam. Akibatnya, tidak semua barang untuk memenuhi
kebutuhan dapat dipenuhi sendir oleh Negara itu. Oleh sebab itu, Negara
akan mengimpor dari Negara lain.
Sebagai contoh, Indonesia adalah produsen tempe terbesar di dunia sebab
rakyatnya gemara mengkonsumsi tempe. Namun, sebab iklim di Indonesia
yang kurang bagus menyebabkan kedelai tidak dapat tumbuh dengan baik di
Indonesia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai Indonesia mengimpor
dari Negara lain yang menghasilkan kualitas kedelai terbaik.
5. Adanya harapan untuk memperluas pasar dan menambah keuntungan
Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya dengan tidak maksimal
sebab takut akan berakibat kelebihan produksi sehingga akan menyebabkan
kerugian. Namun, beberapa produsen sengaja melaksanakan produksi
besar-besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan mendorong mereka
untuk melaksanakan perdagangan internasional.
6.Keinginan mendapat keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
Perdagangan internasional dapat meningkatkan pendapat suatu Negara. Hal
ini akan mendorong setiap Negara melaksanakan perdagangan internasional
baik ekspor atau impor. Keuntungan itu didapat dari pajak aktivitas
ekspor dan impor, dan juga hasil ekspor barang produksi Negara itu
sendiri.
7. Adanya kelebihan produk dalam negeri
Terkadang suatu Negara melaksanakan produski secara besar-besaran
sehingga menimbulkan kelebihan produk. Untuk menghindari kerugian,
mereka wajib menjualnya ke pasar yang lebih luas. Oleh sebab itu,
kelebihan barang produksi dapat mendorong perdagangan internasional.
8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
Perdagangan internasional dapat menimbulkan rasa persahabatan untuk
kedua Negara. Oleh sebab itu, perdagangan internasional dapat dijadikan
alasan untuk melaksanakan hubungan internasional untuk suatu Negara.
9.Terjadinya era globalisasi
Era globalisasi berakibat suatu Negara tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri, sehinga semua barang atau jasa bebas masuk ke Negara
lain.
Nah, berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong
terjadinya perdagangan internasional adalah adanya rasa saling
membutuhkan. Selain itu sebab terpaksa dengan adanya era globalisasi
dunia, sehingga mau tidak mau setiap negara wajib ikut didalamnya.
B. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Ada beberapa penyebab yang dapat menjadi hambatan dalam melaksanakan
perdagangan internasional. Faktor-faktor penghambat perdagangan
internasional adalah sebagai berikut.
1. Tidak Amannya Suatu Negara
Amannya suatu negara adalah pertimbangan terjadinya perdagangan
internasional . Jika negara mempunyai kondisi yang aman maka para
pedagang akan mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke
negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang memengaruhi para pedagang
untuk melaksanakan perdagangan internasional.
2. Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah
Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran
perdagangan internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan
biaya impor/ekspor tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
3. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing.
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir atau
importir mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing.
Kesulitan dari hal itu berakibat pula pada harga penawaran atau
permintaan dalam perdagangan.
Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/11/faktor-pendorong-dan-penghambat.html
KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KEUNGGULAN KOMPERATIF DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONALSumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/11/faktor-pendorong-dan-penghambat.html
Pada tahun 1776 ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul: in inguiry into The nature and causes of The Wealth of Nation. Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara hanya akan memproduksi satu atau beberapa barang saja dengan biaya produksi yang rendah untuk di ekspor dan negara tersebt akan mengimpor barang-barang lain dengan harga yang lebih murah daripada memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mengadakan hubungan perdagangan internasional dapat memperoleh keuntungan.
Adapun macam-macam keuntungan antara lain:
1. Keuntungan Mutlak ( Absolute Advantage) dari Adam Smith
Menurut teori ini perdagangan antar dua negara terhadap dua jenis barang akan terjadi jika masing-masing negara mempunyai kekuatan dalam memproduksi brang tertentu. Keuntungan akan diperoleh oleh dua negara tersebut, jika dua negara tersebut mengeskspor barang yang mempunyai keunggulan mutlak dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak ( Absolute Disadvantage)
2. Keuntungan Komperative ( Comverative Advantage)
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional masih mungkin terjadi dan menguntungkan kedua negara meskipun satu negara mempunyai keunggulan mutlak, dan memproduksi kedua barang dengan syarat jika satu negara mempunyai keunggulan komperative dibandingkan dengan negara lain.
Dengan demikian perdagangan antarnegara memungkinkan terjadinya:
a. tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa,
b. pergerakan sumberdaya melalui batas negara, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya modal,
c. pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya,
d. memengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran Internasional (NPI) atau Balance of Payment,
e. kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
Menurut teori ini perdagangan antar dua negara terhadap dua jenis barang akan terjadi jika masing-masing negara mempunyai kekuatan dalam memproduksi brang tertentu. Keuntungan akan diperoleh oleh dua negara tersebut, jika dua negara tersebut mengeskspor barang yang mempunyai keunggulan mutlak dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak ( Absolute Disadvantage)
2. Keuntungan Komperative ( Comverative Advantage)
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional masih mungkin terjadi dan menguntungkan kedua negara meskipun satu negara mempunyai keunggulan mutlak, dan memproduksi kedua barang dengan syarat jika satu negara mempunyai keunggulan komperative dibandingkan dengan negara lain.
Dengan demikian perdagangan antarnegara memungkinkan terjadinya:
a. tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa,
b. pergerakan sumberdaya melalui batas negara, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya modal,
c. pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya,
d. memengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran Internasional (NPI) atau Balance of Payment,
e. kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
Teori Perdagangan Internasional
- Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu
perlu kamu ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional.
Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut.
1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara.
2. Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from trade).
3. Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit.
Adapun teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Pandangan Kaum Merkantilisme
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan
ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik
kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan
kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan
Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad
ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan
ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor.
Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu:
a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional
yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan negara tersebut;
b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor
di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca
perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus
dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri
adalah memperoleh tambahan logam mulia.
Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar
negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar
ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat dibayar dengan logam
mulia. Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk
monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk
memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor
Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean
Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert.
2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith
Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.
a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu
negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding
negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut
memperoleh keunggulanmutlak.
b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi
barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor
barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien
atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila
suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan
banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang
produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat
menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah
daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki
keuntungan mutlak dalam produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap
satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih
murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul
untuk memproduksi rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi
elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk
produk rempah-rempah dan negara Jepang berspesialisasi untuk produk
elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan
perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh
keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.
a. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg
rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg
rempah-rempah akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika
Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan
memperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4
elektronik – 1 elektronik).
b. Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit
elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1
unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian,
jika negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya
dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg
rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah – 0,25
elektronik).
3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo
David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang
dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai
berikut.
a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan Negara lain?
Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor
produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan
negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif
dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain
pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di
atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif
atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan
hubungan pertukaran atau perdagangan.
b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?
Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat
dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan
internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk
memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan
sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan
sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu negara itu
tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam
perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang
dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.
Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul
terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja
yang lebih murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara
lain.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi rempah-rempah.
Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan.
Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.
a. Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempahrempah. Jika negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempahrempah – 0,625 rempah-rempah).
b. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik – 1 elektronik).
Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.
4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill
Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawarannya, karena baik permintaan dan penawaran menentukan besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor.
Jadi, menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.