Dari Beberapa Cerita Rakyat Kota Tua
ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUHU.
Pada hari ini tepatnya dicanangkan bersama untuk menyingkirkan segala kekurangan yang sering menjadi penghambat perjalanan kita semua, terutama kebodohan, kemalasan, kemiskinan karena kesemuanya menjadi duri berbisa yang melekat pada setiap kegiatan, baik itu kegiatan pribadi terlebih lagi dalam kegiatan kelompok.
Pada hari ini tepatnya dicanangkan bersama untuk menyingkirkan segala kekurangan yang sering menjadi penghambat perjalanan kita semua, terutama kebodohan, kemalasan, kemiskinan karena kesemuanya menjadi duri berbisa yang melekat pada setiap kegiatan, baik itu kegiatan pribadi terlebih lagi dalam kegiatan kelompok.
Bissampole kota tua. menurut cerita orang tua beissampole
berasal dari kata bisa (manpu), pole (kembali).Selain itu juga dikatakan bisah
(jitu, kuat, signifikan), pole (kembali).Menyimak keduanya maka Bissampole
dapat dikatakan bahwa (1) pernah dikelilingi ketidak manpuan menjadi manpu
kembali,(2) pernah tidak berdaya, tidak berarti menjadi berarti kembali. Bahkan
ada yang mengatakan Bissamnpole berasal dari kata bissa (cuci) dan pole kembali
ditafsirkan bukan berarti bahwa bissampole adalah
pernah kotor kotor. Tapi siapapun memasuki bissampole harus dicuci kembali
sekalipun berangkat dari asalnya sudah bersih. Lebih penting lagi menurut
cerita dari orang tua-tua mengatakan bahwa pada awal datangnya tumanurung
meminta dicuci kakinya dengan air kelapa yang dipanjat ditidak boleh dijatuhkan
ketanah. Hal inilah barangkali sehingga dikatakan Bissampole menurutnya tumanurung
adalah orang suci dari kayangan kenapa meminta dicuci kembali.
Bissampole kota tua tinggal kenangan, sekalipun pada masa
lalunya penuh cerita yang patut diagendakan.Salah satu diantaranya menurut
cerita orang terdahulu.Saat tumanurung kembali kekayangan- pemegang wasiat
pertama selaku pemimpin atau raja , orang Bissampole.Sampai ahir sistem
kerajaan masih tetap orang Bissampole menjadi ketua adat 12 atau ada*
sampulonrua. Pada saat itu terselubung didalamnya sebuah sumpah antara orang
bissampole sebagai penerima wasiat dari tumanurung dengan siapapun raja atau
pemimpin yang terpilih pada saat itu. Siapa melanggar maka dia akat termakan
oleh sumpahnya atau tunrana(bahasa) bantaeng. Bahkan yang mengatakan akan jatuh
sensara jika dia melanggarnya. Menurut cerita puppuru sorokaui sipammanakang
punna tannarupai kananna. Betul atau tidak wallahualam.
Kampung pabulengan menurut ucapan sehari-hari, konon orang
terdahulu mengatakan bahwa kata itu berasal dari kata pabulaengan artinya
tempat mendulang emas secara manual bagi warga negara bantaeng pada saat
bantaeng masih menjadi sebuah negara keajaan.Nama ini sekarang diabadikan
menjadi desa bonto bulaeng.Terletak dikaki boto karaeng dan bukit baluserta
bukit tompo.Kenapa sampai saat ini emas sudah tidak ada..? katanya ada salah
satu dari pendulang itu ingkar dari komitmen sehingga
dewata murka.mengambulkan ucapan yang muncul pada saat ditanya; berapa banyak
perolehan emasnya, mereka menjawab tidak ada, ditanya lagi kedua kalinya berapa
banyak-masih menjawab tidak ada, kemudian ketiga kalinya ditanya dengan suara
yang serius-masih menjawab tidak ada sama sekali (anre sikalimo apa-apa).Pada
saat itulah bersamaan menghilang baik emas yang selesai didulang maupun yang
masih berada didalam tanah itu- juga ikut menghilang. Sampai sekarang tidak
muncul lagi emasnya. Apakah orang tua hanya menjadikan doktrin kepada anaknya
bahwa berbohong itu akan mengundang kesensaraan, kemiskinan, atau merugikan
orang lain.Dalam bahasa kunonya bantaeng bahwa kebohongan akan menyebabkan kasorokauan
(kemelaratan) berkepanjangan atau sapupala kalebbakanna.Andaikan pada masa itu
katanya tidak ada accakkania salah untuk menopoli maka pasti penduduk negeri
Bantaeng jauh lebih sejahtera dari pada sekarang.
Bontona sambang bintoeng atau Bukit sambang bitoeng, salah
satu deretan dari peginungan lompobattang terletak dikecamatan uluere
Kab.Bantaeng banyak mengandung cerita dari rakyat disekitarnya.Katanya gunung
atau bukit ini dikatakan sambang bintoeng, karena dahulu kala kelihatan cahaya
dipuncaknya mirip dengan bintoeng tersangkut dipuncak tersebut. Bintoeng
menurut bahasa daerah bantaeng sama dengan bintang yang tersangkut.Sampai
sekarang masih banyak dikunjungi masyarakat sekitarnya-baik untuk rekreasi
maupun sebagai pelunas nazar atau ucapan terdahulu pada saat merencanakan
sesuatu dan berhasil.
KARATUANG, Pusat kegiatan perkemahan pramuka Kec.Bantaeng
sebuah nama tempat/kampung yang hampir tak berarti jika dilihat dari kebiasaan
menyebunya setiap saat.Padahal menurut cerita pendahulu kita seharusnya
dinamakan KARAENG TOA yang berarti nenek dari karaeng. Kalau diindonesiakan
neneknya raja.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tempan ini adalah tempat
raja tertua.Bahkan dikatakan kampung ini dahulu kala sebagai bibir pantai
Kab.bantaeng. Makanya perahu orang cina yang terdampar dibantaeng merapat masuk
ke ONTO. Sekarang dikatakan kampung cina. Sekaligus Orang cina inilah yang
memberi nama ONTO. menurutnya terdiri dari dua kata ON (pulau) dan TO
(selamat). berarti Onto ini pulau selamat. Karena mereka tiba dengan selamat.