PARTAI POLITIK
Sejarah, Pengertian, Tujuan,
dan Fungsi Partai Politik
1. Sejarah pertumbuhan partai
politik
Penelitian mengenai partai
politik menemukan bahwa partai politik pertama kali lahir di Negara-negara
barat . Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu
diperhitungkan serta diikut sertakan dalam proses politik, maka partai politik
lahr secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu
pihak dan pemerintah dipihak lain.
Partai politik umumnya dianggap
sebagai manifestasi dari suatu sitem politik yang sedang berproses kearah
moderen . Makanya itu setiap Negara didunia menjadikan partai politik
sebagai lembaga politik yang legal.
Apatah lagi dinegara-negara yang telah menganut paham demokrasi, gagasan
mengnai partisipasi rakyat mempunyai dasar ideology bahwa rayat berhak turut
menentukan siapa-siapa yang akan menjadi pemimpin yang nantinya akan menentukan
kebijaksanaan umum .
2. Pengertian Partai Politik
Menurut Prof.Meriam Budiardjo,
pengertia partai politik adalah suatu kelompok yang terorganiir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama,
Dengan demikian wajarlah jika didalam UU
No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah organisasi yang
bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Mensinyalir ungkapan tersebut
maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa, Secara umum Parpol adalah suatu
organisasi yang disusun secara rapi dan stabil yang dibentuk oleh sekelompok
orang secara sukarela dan mempunyai kesamaan kehendak, cita-cita, dan persamaan
ideologi tertentu dan berusaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan
melalui pemilihan umum untuk mewujudkan alternatif kebijakan atau
program-program yang telah mereka susun.
3. Tujuan Partai Politik
Tujuan partai politik kata Prof
Meriam Budiardjo, ialah utntuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk menerakan kebijaksanaan
mereka . Makanya itu, Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan
guna melaksanakan /mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai
dengan ideologi tertentu.
4. Fungsi Partai Politik
Fungsi parpol sebagai sarana:
1). Parpol sebagai saran
komunikasi politik
Komunikai politik adalah proses
penyampaian informasi politikdari pemerintah kepada masayarakatdan sebaliknya
dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk menyerap,
menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan an menetapakan suatu kebijakan.
Contoh: misal dilingkungan
sekolah, OSIS itu ibarat Parpol. Jika ada aspirasi ataupun masalah yang
dituntut siswa, misalnya perbaikan fasilitas sekolah. Pada saat itu terjadi
interaksi antara siswa dan OSIS menmbahas mengenai kurangnya fasilitas sekolah.
Selanjutnya OSIS menyampaikan aspirasi/tuntutan siswa tadi kepada pihak
sekolah. Interkasi antara siswa(masyarakat), OSIS (parpol) dan pihak sekolah
(pemerintah), merupakan suatu komunikasi. OSIS sebgai suatu sarana komunikasi
antara pihak siswa dan pihak sekolah. Dalam kehidupan politik suatu negara
contoh tadi dapat diibaratkan para siswa itu masyarakat, OSIS itu Parpol, dan
pehak sekolah itu Pemerintah.
2).Parpol sebagai sarana
sosialisasi politik
Sosialisasi politik adalah proses
pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu fenomena politik yang
sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan politik.
Sosialisai yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa pengenalan
program-program dari partai tersebut. Dengan demikian , diharapkan pada masyarakat dapat memilih
parpol tersebut pada pemilihan umum.
Contoh: penyampaian program
politik parpol pada acara kampanye menjelang pemilu. Hal tersebut merupakan
salah satu fungsi papol sebagai sarana sarana sosialisasi politik.
3). Parpol sebagai sarana
rekrutmen politik
Rekrutmen politik adalah proses seleksi
dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peran
dalam istem politik ataupun pemerintahan. Atau dapat dikatakan proses seleksi dan
pengangkatan seseorang atau kelompok untuk menduduki suatu jabatan ataupun beberapa jabatan politik
ataupun mewakili parpol itu dalam suatu bidang.
Rekrutmen politik gunanya untuk mencari otang yang berbakat aatupun
berkompeten untuk aktif dalam kegiatan politik.
Contoh: misal seperti pada contoh
komuikasi politik tadi, dilingkungan sekolah. OSIS akan mengganti ketua dan
anggotanya karena masa jabatannya sudah habis. Nah proses OSIS tersubut dalam
mencari ketua dan anggota OSIS baru merupakan suatu proses rekrutmen. Entah itu
melalui penujukan dan penyeleksian ataupun melalui pemilihan. Sama hal nya
dengan Papol, parpol akan mencari, menyeleksi, dan mengangkat suatu anggota
baru untuk menduduki suatu jabatan partai atau di pemerintahan, ataupun untuk mewakili
dalam pemilu.
4). Parpol sebagai saran pengatur konflik
Pengatur konflik adalah
mengendalikan suatu konflik (dalam hal ini adanya perbedaan pendapat atau
pertikaian fisik) mengenai suatu kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Pengendalian konflik ini dilakuakan dengan cara dialog, menampung dan
selanjutnya membawa permasalahan tersebut kepada badan perwakilan
rakyat(DPR/DPRD/Camat)untuk mendapatkan keputusan politik mengenai permasalahan
tadi.
5). Parpol sebagai prasyarat
politik untuk mmbangun ekonomi.
Untuk melakukan perubahan –
perubahahn ekonomi dari agraris menjadi industrialisasi maka partai politk
sangat diperlukan dalam merealisasikan cita-cita mulia tersebut. Apatah lagi
jika berbagai pihak hnya melihat segi negatifnya saja mengenai industrialisasi
tersebut. Makanya itu partai politik diperlukan untuk mensosialisasikan manfaat
industialisasi itu.
6). Patai politik sebagai salah
satu prasyarat untuk menghidupkan politik khas masyarakat yang maju dan modern.
Dengan asumsi bahwa kehidupan masyarakat industri mewujudkan suatu jenis
kehidupan politik yang dapat ditiru oleh masyarakat manapun baik masyarakat
yang sudah menganut paham demokratis maupun yang masih konserfativ.
7).Parpol sebagai dasar
untukmewujudkan modernisasi. Pembanguan parpol sama dengan membangun politik
kearah kehidupan ideal dari masyarakat industry berpadu erat dengan pandangan
bahwa pembangunan politik adalah sama dengan modernisasi politik.
8). Parpol sebagai operasi Negara
kebangsaan. Parpol adalah suatu organisasi kehidupan politik dan prestasi
fungsi-fungsi politik sesuai dengan ukuran-ukuran yang diharapkan dari suatu Negara
kebangsaan dalam rangka menjaga dan melindungi seluruh tumpah darah suatu Negara
dari segala ganguan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
9). Parpol sebagai salah satu
langkah pembangunan administrasi dan hukum. Pembinaan birokrasi yang efektif
adalah pusat dari proses pembangunan. Mkanya itu pembangunan administrasi erat
kaitannya dengan menyebarkan cara berpikir rasionil, makin kuatnya
pengertia-pengertian hukum dan sekuler serta makin besarnya andil pengetahuan
keahlian dan pengethuan teknis dalam menentukan penyelesaian masalah – masalah kemasyarakatan.
Dengan demikian suatu Negara dianggap belumlah berhasil jika Negara tersebut
tidak berhasil mengatasi masalah- masalah kemasyarakatan. Karenanya dengan
partai politik diharapkan masalah tersebut dapat diselesaikan secara efektif.
10). Parpol sebagai mobilisasi
massa dan partisipasi. Salah satu cara untuk melakukan sebuah perubayhan dengan
meyakinkan semua pihak terutama baagi pemegang kekuasaan maka parpol dengan
cara mobilisasi massa guna perluasan partisipai dalam proses pengambila
keputusan.Sehingga dalam menentukan pilihan keputusan itu adalah keputusan
orang banyak. Namun demikian sekalipun proses partisipasi massa adalah bagian
yang penting dari partai politik, prose itu terkadang terbius oleh
emosionalisme tak tertahankan.
11). Parpol sebagai pembinaan
demokrasi. Dengan berhimpunnya kedalam satu wadah yang terorganisir maka
benih-benih demokrasi dapat terawat dan ditumbuhkembangkan sehingga masyarakat
ketika mendengar suari demokrasi tidaklah merasa bingung, karena parpol adalah
kumpulan dari masyarakat. Sebab parpol adalah disamping sebagai tempat belajar
demokrasi juga sebagai penedia alat belajar demokrasi.
12). Parpol sebagai stabilitas dan perubahan
tertib. Partai politik sebagai stabilisator dari segala perubahan akan tetapi
manakala stabilitas itu hanya dengan mengandalkan dukungan status quo maka
fungsi patai politik belumlah maksimal. Sebab dari sekian banyak perubahan yang
didukung oleh status quo sebagian besar tidaklah menjadi lebih baik malah
menjadi lebih buruk lagi dari sebelumnya. Barangkali dengan inilah yang terjadi
dinegeri ini sehingga Reformasi hanya merupakan simbol belaka, dan tidak lebih
dari sebelumnya.
13). Parpol sebagai mobilisasi
dan kekuasaan. Dengan partai politik maka usaha mobilisasi dan pertambahan kekuasaan
akan mengalami kemudahan dengan menggunakan kekuatan massa. Sekalipun demikian
tergantung dari kadar kesnggupannya dalam memanfaatkan secara penuh dan mewujudkan
dalam suatu kenyataan potensi penuh sumber-sumber yang tersedia.
14). Parpol sebagai satu segi
dari proses perubahan sosial yang multi-Demensional. Kebutuhan nyata akan
asumsi-asumsi teoritis yang dapat dipakai sebagai pedoman pemilihan
bidang-bidang yang harus dimasukkan dalam indeks pengukur pembanunan erat
berhubungan dengansegi-segi laindari perubahan sosial dan ekonomi. Hal ini tak
satupun yang dapat membantah, sebab bidang apapun yang relepan dalam
menjelaskan kekuatan potensil suatu bansa harus mencerminkan kekuatan ekonomi
dan ketertiban sosialnya.Sebab didalam kehidupan sosial kemasyarakatan tidak
pernah terlepas dari persoalan yang multi dimensional. Sehingga dengan demikian
fungsi partai politik dapat menjadi wadah yang paling efektif untuk mewujudkan
perubahan sosial kearah yang lebih baik dari sebelumnya.