ILMU POLITIK DAN SEJARAH
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SEJARAH
Berikut ini penulis akan mencoba
memaparkan hubungan antara ilmu politik dengan sejarah. Menurut saya untuk
membahas hubungan ilmu politik dengan ilmu lainnya adalah merupakan suatu
keharusan. Baik dengan ilmu sejarah, ekonomi, maupun ilmu lainnya.Tapi bahasan
ini saya akan menguraikan hubungan ilmu politik dengan sejarah.
Sejarah
Sejak zaman dahulu kata ilmu
politik erat hubugannya dengan sejarah. Sejarah
adalah riwayat hidup ummat manusia, Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari
peradaban manusia, Melalui pelajaran ini segala ide- ide, kesuksesan dan
peradaban manusia dikupas. Disini pula kita mengetahui kejadian- kejadian
dahulu, gerak- gerik dan penyebab dimana memiliki timbal- baliknya
pula.Disejarah juga terdapat pembahasan perkembangan ekonomi, sosial, agama,
para cendekiawan, pergerakan artistik, perkembangannya dan juga membahas
pertumbuhan dan kemunduran negara, organisasi dan sebab-sebab kegagalan mereka.
Berdasar dari uraian tersebut
maka suatu kewajaran ketika dikatakan bahwa Sejarah merupakan alat yang paling
penting bagi ilmu politik sebab memberikn data dan fakta dari masa lampau untuk
diolah, dikaji, dan dianalisis lebih lanjut. Perbedaan paham dari para
sejarawan dan sarjana ilmu politik ialah bahwa sejarahwan selalu meneropong
masa lampau dan inilah yang menjadi tujuannya. Sedangkan sarjana ilmu politik
lebih melihat kedepan( future oriented ).
Ilmu sejarah sangat dekat
hubungannya dengan Ilmu politik sekalipun tidak menafikan ilmu lainnya:
Professor Seely mengatakan:
Sejarah tampa ilmu politik laksana pohon tampa buah, sedangkan ilmu politik
tampa sejarah bagaikan pohon tampa akar, dapat disimpulkan keduanya sangat
berhubungan dekat. Sedangkan Freeman mengemukakan histori atau sejarah adalah
politik masa dahulu, sedangkan politik adalah sejarah dimasa kini.Beberapa
fakta sejarah seperti yang dikatakan oleh Appadorai bahwa terdapat bagian dasar
dari ilmu politik, dimana fakta- fakta sejarah memberikan kita materi mentah
dari ilmu politik. Maka bagaimanakah kita mengolah mentah tersebut sehingga
bermanfaat bagi kita.Point- point diatas menberikan kita informasi tentang
asal- usul barang- barang berharga dari ilmu sejarah, kemajuan dan kemunduran
negara disertai segala problema yang terjadi dalam prinsip bernegara. Studi
banding dari institusi dan politik yang baik pada masa lalu membantu kita untuk
memahami permasalahan dimasa kini.
Tiap- tiap masyarakat sudah pasti
menghadapi suatu permasalahan, baik secara langsung dimana berakar dimasa
dahulu kala, contohnya: kita memiliki warisan dari nenek moyang kita seperti:
kastaisme, perkauman, dan sifat kedaerahan.
Mempelajari ilmu sejarah dengan sendirinya
akan membawa wawasan kita bahkan menolong kita dalam menyelesaikan fakta dasar
dari permasalahan yang ada.Ilmu politik akan terjebak dalam kekeliruan bila
tidak disertai dengan sejarah, dimana sejarah juga akan terlihat pincang bila
tidak diiringi dengan ilmu politik. Kedua ilmu tersebut memiliki suatu
keterkaitan yang tidak mungkin dipisahkan. Lebih jelasnya setiap sejarah pasti
diiringi dengan sang hero atau nama- nama pemikir terdahulu, dimana ilmu
politik mengupas segala bidang perkembangan suatu negara, dimana hal ini
dikategorikan sebagai sejarah.
Bahkan dapat dikatakan bahwa
sebagai bahan mentah yang akan diolah dalam ilmu politik tidak terlepas dari
sejarah yang Telah disajikan oleh
sejarahwan teristimewa sejarah kontemporer, oleh sarjana ilmu politik hanya
dipakai untuk menentukan pola-pola ulangan (regurrent patterns), yang dapat
membantunya untuk dapat menentukan suatu proyeksi demi kepentingan masa depan.
Sarjana ilmu politik tidak puas hanya mencatat sejarah akan tetapi akan selalu
mencoba menemukan dalam sejarah pola-pola tingkah laku (patterns of political
behavior) yang memungkinkan dalam batas-batas tertentu menyusun suatu pola
untuk pngembangan masa depan, dan memberi gambaran bagaimana suatu keadaan
diharapkan akan berkembang dengan pesat dalam waktu tertentu.
Untuk di Indonesia mmpelajari
sejarah dunia, dan tidak melupakan sejarah Indonesia sendiri khususnya,
merupakan suatu kemutlakan. Sejarah dipelajai untuk ditarik pelajarannya agar menyusun
maa depan tidak terbentur pada kesalahan-kesalahan yang sama sekaligus dapat
menyesatkan pembaca. Misalnya perlu sekali mempelajari revolusi-revolusi yang
telah menggoncangkan dunia sperti revolusi perancis, Revolusi Amerika, revolusi
Mesir, Revolusi cina, dan revolusi Iran, supaya revolusi yang kita alami
sendiri dapat kita mengerti, dan ditarik manfaatnya. Begitupula misalnya sangat
penting untuk dipelajari faktor-faktor yang telah mendorong Partai komonis Indonesia(PKI)
untuk menyelenggarakan Madium 1948. G.30.s 1965 agar peristiwa-peristiwa
semacam itu tida terulang lagi baik sekarang maupun masa datang. Apatah lagi
berkembang sebuah issu bahwa PKI akan bangkit dengan berlindung dibelakang
peristiwa yang santer seperti issu teroris, issu narkoba, dan issu sarah,
bahkan tidak ketinggalan issu kemiskinan.
PENUTUP
Ilmu politik tidak akan mungkin
berhasil sesuai dengan harapan manakala tidak diiringi dengan sejarah sekalipun
tidak menapikan disiplin ilmu lainnya. Secara praktis keilmuan politik bisa
dipisahkan namun dalam konteks pelaksanaan ilmu politik harus mengadopsi ilmu –
ilmu yang berhubungan langsung. Dengan adanya sejarah dengan kombinasi ilmu
pengetahuan lainnya tersebut maka politkus akan menjadi orang yang bertanggung
jawab dan sungguh – sungguh dalam menjalankan amanah rakyatnya, karena secara
estimologi ilmu politik lebih mengarah kepada mayoritas bukan minoritas apalagi
individu.
Sumber Bacaan:
1. R. C. Agarwal ( 2008 ) Political Theory.
S. Chand & company Ltd, Ram Nagar, New Delhi.
2. S. N Dubey ( 2007 ) Political Science
Theory. Lakshmi Narain Agarwal, sanjay Place – Agra.
3. Carlton Clymer Rodee, Thomas H. Greene (
2006 ) Pengantar Ilmu politik. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
4. K. K Mishra ( 2005) Political Theory. S.
Chand & company Ltd, Ram Nagar, New Delhi
5. A.C Kapur ( 2006 ) Principles Of
Political Science. . Lakshmi Narain Agarwal, sanjay Place – Agra.
6.
Budiarjo, Miriam. 2004. “Dasar-Dasar Ilmu Politik”. Jakarta : Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama