TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL |ekonomiakuntansiid
Dari Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Barang kali
semua orang mengetahui baik melalui penglihatan mata kepala sendiri secara
langsung maupun lewat media elektronik dan surat kabar mengenai hilir mudiknya
kapal-kapal pengangkut barang antarnegara. Hal ini menunjukkan keterkaitan antarmanusia di
seluruh dunia. Sehingga tidak boleh tidak perdagangan internasional mutlak
untuk dilakukan oleh setiap bangsa-bangsa didunia.
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi
salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan
internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber
Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Teori
Perdagangan Internasional
Menurut Amir
M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut
antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang
dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota
barang impor.
Selain itu,
kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang,
taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan. Berbeda dengan Adam
Smith.Dengan istilah model Adam Smith sekalipun ungkapan berbeda akan tetapi
tujuaan sama yakni untuk mendapatkan keuntungan didalamnya dan akan digunakan
untuk kepentingan rakyat suatu Negara.
Model Adam Smith
Model Adam Smith
ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan
memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi
barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori
ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai
negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional. Berikut
ini juga memiliki pandangan yang lain seperti Ricardian dengan model Ricardian
dengan focus pada kelebihan komparatifsebagai berikut.
Model Ricardian
Model Ricardian
memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling
penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian,
negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi.
Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana
negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi
bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung
memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam
negara.
Model
Heckscher-Ohlin
Model
Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar
kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit
model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari
sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang
elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan
internasional.
Teori ini
berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan
dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan
mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh
kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang
langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai
Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang
menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang padat
karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.
Faktor Spesifik
Dalam model ini,
mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika
modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik
merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi,
seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori
mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari
faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya.
Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti
buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi
untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik
keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan
dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok
untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola
pedagangan.
Model Gravitasi
Model gravitasi
perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan
dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk
dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi
antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton
yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini
telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor
lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan
juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini. Berdasar dari beberapa
teori tersebut maka manfaat perdagangan internasional sebagai berikut.
Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono
Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
(1)Menjalin
Persahabatan Antar Negara (2) memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di
negeri sendiri. Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi
di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi,
iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi
sendiri. (3)Memperoleh keuntungan dari spesialisasi, Sebab utama kegiatan
perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.(4) Memperluas
pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan
mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.(5) Transfer teknologi modern.Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern.
Daftar Fustaka
Boediono.1981.
Ekonomi internasional.Yogyakarta; BP-FEUGM.
Ellsworth, P.T.and
J. Clark Leith. 1975.The International Economics. 7 th ed. Manila; Rrichard D.
Irwin.
Rahardja
Pratamara, SE. 1995. EKONOMI KUR.1994.Klate nutara.
Nopirin. 1983. Ekonomi
Internasional; Pembayaran Internasional. Yokyakarta: Liberty