PENGERTIAN PRODUKSI dan METODE PRODUKSI |ekonomiakuntansiid
PENGERTIAN PRODUKSI
dan METODE PRODUKSI |ekonomiakuntansiid
Pada pembahasan sebelumnya telah
dipaparkan mengenai; Apa itu pengertian
produksi, apa tujuan produksi, ada berapa bidangkah produksi itu, berapa jenis
usaha produksi, berapa tahap proses produksi, produksi menurut
sifatnya,peningkatan jumlah dan mutu hasil produksi, faktor-faktor produksi.
Selanjutnya pada bahasan berikut ini
penulis akan membahas pengertian fungsi produksi dan teori produksi, Adapun
tujuan penulisan ini adalah Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai fungsi
produksi, dan teori produksi sebagai berikut.
Pengertian fungsi produksi
Pengertia fungsi produksi adalah
hubungan teknis antara faktor-faktor produksi dengan hasil produksinya (output).
Dengan dasar inilah sehingga dikatakan bahwa Fungsi produksi menggambarkan
teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan, suatu industri, atau suatu
perekonomian secara keseluruhan. Dalam keadaan teknologi tertentu, hubungan
antara faktor produksi (input) dan outputnya tercermin dalam sebuah rumusan
fungsi produksi yang tertentu pula. Apabila teknologi yang digunakan berubaha,
maka fungsi produksinya juga akan berubah. Dengan demikian fungsi produksi
secara sederhana dapat dirumuskan: Output=f(faktor-faktor produksi)
Suatu fungsi produksi akan member
gambaran kepada kita tentang metode produksi yang efisien secara teknis. Dalam
pengertian, dalam metode produksi yang tertentu tersebut jumlah bahan mentah
yang digunakan adalah minmal, tenaga kerja minimal, dan barang-barang modal
yang lain pun juga minimal.Pendek kata, semua penggunaan input dalam proses
produksi serba minimal tau serba efisien. Metode produksi yang efisien semacam
ini merupakan hal yang amat diharapkan oleh seorang produsen. Oleh karena itu,
metode produksi yang boros atau tidak efisien tidak diperhitungkan dalam
pembicaraan tentang fungsi produksi. Pada dasarnya, yang dimaksud dengan metode
produksi adalah sebagai berikut.
Pengertian metode produksi
Pengertian metode produksi adalah
suatu kombinasi dari faktor-faktor produksi yang ddibutuhkan untuk
memproduksikan satu unit produk. Biasanya untuk menghailkan satu unit barang
dapat digunakan lebih dari satu metode atau proses, atau disebut juga sebagai
kegiatan produksi.
Kita telah mengeahui bahwa faktor
produksi ada bermacam-mcam. Namun, dari faktor –faktor produksi yang beberapa
ini dapat disederhanakan menjadi dua saja, dimana keduanya memiliki perilaku
yang berbeda yang dapat dikontraskan, yakni faktor produksi tenaga kerja dan
faktor produksi modal. Dalam jangka pendek, faktor produksi tenaga kerja
dianggap sebagai faktor produksi variable, yang jumlah penggunaannya sesuai
dengan perubahan jumlah produksi.Sedangkan faktor produksi modal dianggap
sebagai faktor produksi yang tetap (fixed), dalam arti jumlahnya tidak berubah
dan tidak berpengaruh oleh perubahan jumlah produksi. Output = f(tenaga kerja
dan modal).
Berikut ini contoh faktor produksi variable
yang berubah-ubah. Dalam sebuah pabrik pakaian jadi (konveksi), produksi 500
baju yang dikerjakan oleh 200 penjahit. Jika kapasitas produksi hendak
dinaikkan menjadi 1000 baju per hari, maka jumlah penjahit harus ditambah, misalnya
menjadi 400 penjhit. Akan tetapi, meskipun jumlah produksi dan karyawan
penjahit dinaikkan, pengusaha konveksi itu perluh menambah gedung tempat proses
produksi berlangsung. Ia cukup mengatur waktu kerja bagi karyawannya. Jika
semula karyawan bekerja dengan satu shift dari jam 08.00 sampai jam 16.00, maka
jika kapasitas produksi hendak dinaikkan jam kerja bia dibagi menjadi dua shift.
Misalnya 200 karyawan penjahit bekerja pada shift pertama dari jam 06.00 hingga
jam 14.00, kemudian 200 karyawan berikutnya bekerja pada shift kedua dari jam
14.00 hingga jam 22.00.
Selain tidak perlu membangn gedung
baru, pengusaha tersebut juga tidak perlu menambah mesin jahit yang digunakan
sebagai proses produksi. Jadi dua faktor produksi ini (sebagai faktor produksi
modal) bersifat tetap. Gedung dan mesin jahit tidak perlu ditambah, meskipun
jumlah produksi dinaikkan. Tetapi tentu saja ada batas-batas maksimal bagi
faktor produksi tersebut untuk bersifat tetap. Seandainya jumlah jumlah produksi
ingin ditingkatkan lagi hingga sebanyak 5.000 potong baju sehari, tentu harus
ada penambahan gedung dan mesin jahit, karena barang sejumlah itu memang diluar
jangkauan kemampuan berproduksi 200 mesin jahit dan sebuah gedung yang telah
tersedia, dalam sehari.
Faktor produksi yang bersifat tetap dapat
berupa tanah, mesin, gedung, dan peralatan lain. Yang secara keseluruhan dapat
disebut sebagai instalasi pabrik. Besarnya faktor produksi jenis tanah, gedung,
mesin dan peralatan lain tidak secara langsung ditentukan oleh jumlah produksi
yang dilaksanakan. Pada saat tidak berproduksi punfaktor produksi tetap harus
ada. Sedangkan besarnya faktor produksi variable tergantung dari besarnya
jumlah produksi. Yang termasuk dalam faktor produksi variable misalnya bahan
mentah, bahan pembantu, tenaga kerja langsung (buruh).
Daftar Fustaka
Rahardja
Pratamara, SE. 1995. EKONOMI KUR.1994.Klaten utara.
Gilarso,T.
1991.Pengantar ilmu ekonomi; Bagian makro.Yoyakarta; Penerbit Kanisi.us