FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI |ekonomiakuntansiid
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI |ekonomiakuntansiid
Pada pembahasan yang lalu telah dipaparkan
mengenai; Apa itu pengertian produksi,
apa tujuan produksi, ada berapa bidangkah produksi itu, berapa jenis usaha
produksi, berapa tahap proses produksi, produksi menurut sifatnya,peningkatan
jumlah dan mutu hasil produksi.Pada bahasan kali ini penulis akan membahas faktor-faktor
produksi, Adapun tujuan penulisan ini adalah Untuk memperdalam pemahaman kita
mengenai faktor-faktor produksi, sebagai berikut.
Faktor-faktor produksi ialah sesuatu (
dapat berupa barang, alat-alat, atau manusia) yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau menambah kegunaan pada barang.
Faktor-faktor produksi terdiri atas empat
sebagai berikut.
1. Faktor
Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah segala sesuatu
yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya
mencapai kemakmuran.
Pemberian alam
berupa hal-hal berikut ini.
a.
Tanah untuk pertanian, bangunan, pembuatan
jalan, dan sebagai tempat tinggal.
b.
Bahan tambang atau mineral, misalnya emas,
timah, perak, tembaga untuk perhiasan dan kerajinan. Minyak bumi untuk bahan
bakar.
c.
Air untuk irigasi, pengangkutan, perikanan, dan
pembangkit tenaga listrik.
d.
Udara dan iklim untuk pertanian sesuai dengan
letak geeografis, dan untuk pembangkit tenaga melalui kincir.
2. Faktor
Produksi Tenaga Kerja
Tenaga kerja diartikan sebagai suatu kegiatan
manusia, baik jasmani maupun rohani, yang ditujukan untuk produksi.
Menurut sifatnya, tenaga kerja dapat
dibedakan atas dua hal sebagai berikut.
a.
Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan
jasmani yang memberikan sumbangan produktif pada produksi. Dalam melaksanakan
kegiatan produksi, tenaga kerja ini lebih mengandalkan fisik jasmani.
b.
Tenaga kerja rohani, yaitu segala kegiatan
pikiran yang memberikan sumbangan produktif pada produksi. Misalnya, para ahli
yang mengadakan penelitian dalam laboratorium untuk melipatgandakan hasil
pertanian.
Menurut kualitasnya, tenaga kerja dapat
dibedakan atas tiga hal sebagai berikut.
a. Tenaga kerja
terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan terlebih dahulu dalam waktu yang cukup lama (biasanya
diperguruan tinggi). Contohnya adalah dokter, insinyur (ahli teknik), akuntan, dan ekonom(ahli
ekonomi).
b. Tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang
memerlukan latihan dan pengalaman praktek, misalnya sopir, masinis kreta api,
montir, dan teknisi.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih,
yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan atau latihan dan pengalaman
praktik sebelumnya, misalnya kuli, pesuruh, dan tukang sampah.
3.
Faktor Produksi Modal
Modal adalah alat atau barang yang
dihasilkan dan dan dapat digunakan untuk menghasilkan barang selanjutnya.
Misalnya dari hasil membuat kail atau jaring dapat digunakan sebagai alat untuk
menangkap ikan. Jadi kail dan jarring merupakan barang modal.
Modal tidak harus berupa uang, tetapi
jdapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga
alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin, bahan dasar, dan bahan bantu yang
digunakandalam proses produksi. Fungsi modal dalam ekonomi untuk menghasilkan
dan meningkatkan atau memperluas produksi. Semakin banyak modal yang digunakan
dalam produksi, semakin banyak pula barang yang dapat dihasilkan. Modal dapat
ditinjau dari beberapa segi diantaranya sebgi berikut.
Macam-macam modal
a.
Modal dilihat dari segi fungsinya
1)
Modal perseorangan atau modal privat, yaitu
barang modal yang dimiliki perseorangan sebagai sumber penghasilan tnpa harus
bekerja, misalnya saham, persewaan rumah, dan deposito bank.
2)
Modal masyarakat atau modal social, yaitu semua
barang modal yang dapat pula digunakan orang banyak atau masyarakat, misalnya
jalan, jembatan, dan jalan kreta api. Barang modal masyarakat ketiga dapat disebut juga konstruksi.
b.Modal Dilihat dari Sifatnya
1) Modal tetap, yaitu barang modal yang
dapat digunakan lebih dari satu kali
dalam produksi, misalnya tanah, gedung,
dan mesin.Barang modal ini biasanya merupkan alat-alat produksi tahan lama.
2)
Modal lancer, yaitu barang modal yang habis dipakai sekali saja dalam produksi,
misalnya bahan-bahan bakar (bensin, solar).
3) Modal variable, yaitu jumlah yang
digunakan untuk membayar upah tenaga kerja.
c. Modal dilihat dari segi resikonya
1) Modal sendiri, yaitu
modal perusahaan ditanggung secara penuh oleh perusahaan itu jika mengalami
kerugian atau jatuh pailit.
2) Modal
pinjaman, yaitu modal yang resikonya lebih ringan jika perusahaan mengalami
kerugian.
d. Modal Dilihat Dari Bentuknya.
1) Modal
nyata, yaitu barang yang dapat digunakan dalam proses produksi yang terdiri
atas modal
barang
dan modal uang.
3)
Modal abstrak, yaitu modal yang tidak terlihat,
tetapi hasilnya dapat ilihat, seperti kepandaian pengetahuan, keahlian, nama
baik, dan keunggulan dibanding perusahaan lain.
4. Faktor Produksi Pengusaha
Meskipun
sudah tersedia sumber alam yang melimpah, tenaga manusia, dan modal, tetapi
jika tidak diorganisasikan secara baik, semua itu akan sia-sia. Tugas
mengorganisasi itu dijalankan oleh pengusaha.
Faktor
produksi pengusaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau beberapa
orang untuk menyatukan segala faktor produksi yang ada, serta mengendalikan
usahaitu dalam mencapai laba sebesar-besarnya. Seorang pengusaha harus pandai
menggunakan penemuan-penemuan baru dan berani mengambil resiko.
Ciri-ciri pengusaha yang baik sebagai berikut.
a.
Memiliki keahlian dan keterampilan.
b.
Mampu membut keputusan cepat dan tepat
c.
Mempunyai pandangan luas tentang ekonomi.
d.
Berani mengambil resiko usaha (dalam hal ini
resiko yang diperhitungkan).
e.
Mengerti manajemen.
f.
Dapat mengenal watak orang lain dan pandai
bergaul.
g.
Jujur dan dapat dipercaya.