TEORI KONSUMSI
TEORI
KONSUMSI
Faktor
yang mempengaruhi Konsumsi
Teori
Konsumsi
Faktor
yang mempengaruhi Konsumsi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi baik
itu perorangan maupun perkelompok. Barangkali hal in merupakan suatu kemutlakan
yang dimiliki oleh manusia sebagai manusia yang senantiasa memiliki selera yang
berkembang secara terus menerus sesua dengaan kemamuan atau potensi yang
dimilikinya. Mkanya itu para ahli senantiasa berpikir dengan mengeluarka
berbagai macam teori mengenai konsumsi.
Teori Konsumsi
merupakan suatu bentuk refleksi dari perilaku konsumen untuk memenuhi
kebutuhannya akan barang dan jasa. Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat
konsumsi untuk barang normal :
(1). Pendapatan Konsumen (2). Tingkat Harga (3) Tingkat Bunga (4) Sosial Ekonomi (5) Selera
masyarakat
Faktor utama yang menentukan konsumsi
seorang konsumen akan barang dan jasa adalah faktor t
ingkat pendapatan sekalipun tidak menapikan
faktor lainnya.
Pendaptan
konsumen dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Pendapatan Nominal dan Pendapatan
Riil
(1)Pendapatan Nominal, Pendapaan Nominal merupakan pendapatan
konsumen yang diterima dalam jumlah nominal (dalam bentuk uang) Contoh : Gaji, Binus, Komisi (2)Pendapatan Riil,Pendapatan
Riil merupakan pendapatan yang jumlahnya telah dideflasikan dengan perubahan
harga barang dan jasa.. Pendapatan riil ini dapat dihitung engan cara membagi
pendapatan nominal dengan indeks harga barang dan jasa (Indeks Harga Konsumen/
IHK). Y = Pendapatan Rill Yn = pendapatan nominal IHK =Indeks Harga Konsumen Bisa juga dikatakan bahwa Peapatan Riil merpakan
indikator yang paling realistis untukdigunakan dalam mengukur kesejahteraan
seorang konsumen, karena pendapatan riil memperhitungkan kenaikan ataupun penurunan harga
Tingkat harga barang dan jasa di pasar juga
menentukan pengeluaran konsumsi seorang Konsumen. Secara Nominal pendapatan
konsumen mungkin sama setiap periodenya akan tetapi apabila harga mengalami
kenaikan sewaktu-waktu, maka hal ini akan mengakibatkan Menurunnya daya beli
seseorang. Y = Yn/
IHK
Tingkat harga memang tidak terlalu
berpengaruh pada konsumsi barang tertentu karena ada batas kepuasan seperti
harga makanan. Sekalipun harganya murah tidak akan mungkin manusia membeli
secara berlebihan.Akan tetapi dengan barang kebutuhan lainnya kemungkinan besar
harga juga sangat berpengaruh seperti emas batangan.
Tingkat bunga, pada dasarnya tingkat
bunga yang saya maksudkan bunga bank atau lembaga lainnya tidak terlalu
berpengaruh pada konsumsi masyarakat tapi terkadang hanya sementara, yakni pada
awal kenaikan bunga atau penurunan bunga dan banyak pakar memperkiran akan
kembali pada posisi konsumsi semula malah akan lebih meningkat lagi.
Sosial ekonomi , Sosial ekonomi
masyarakat tidak jauh berbeda uraian tersebut diatas karena semakin tinggi
status social ekonomi suatu masyarakat maka semakin tigi pula selera
konsumsinya. Keinginannya untuk mengembangkan kebutuhannya sehingga tidak
sedikit orang yang dulunya hanya berjalan kaki kepasar tradisional- ketika
status social ekonominya meningkat jangankan kepasar tradisional jalan kaki
malah naik mobil mewah kepasar modern.
Selera masyarakat, hal ini terkadang
beberapa faktor tersebut diatas sudah terpenhi tapi selerahnya memang sederhana
maka secara pasti mereka hanya yang biasa-biasa saja. Akan tetapi krena selerah
tinggi maka hal ini sering menimbulkan konsumsi tinggi.
Dari uraian tersebut diatas maka
kesimpulan sementara dari penulis adalah konsumsi manusia pada awalnya sangat
sederhana dan ketika mengalami perkembangan diberbagai segi konsumsi akan ikut
mengalami peningkatan. Karena pada dasarnya
konsumsi merupakan suatu bentuk refleksi dari perilaku konsumen untuk memenuhi
kebutuhannya akan barang dan jasa.
Jenis-jenis Teori
Konsumsi
Ada
4 (empat) Teori Konsumsi, yaitu : (1).Teori
Konsumsi Keynes (2).Teori Hipotesis
Pendapatan Permanen (3).Teori Hipotesis
Pendapatan Relatif (4) Teori Konsumsi Daur Hidup
Menurut Keynes terdapat dua hubungan
antara Konsumsi dan Pendapatan.Hal
ini dinamakan kondisi
Tingkat Harga Konstan .
Pendapatan Nasional yang berlaku adalah
disesuaikan dengan kondisi paa saat yang belaku. Artinya dikondisikan sesuai
dengan kenyataan ini
Teori
Hipotesis Pendapatan Permanen
Teori Konsumsi Hipotesis Pendapatan
Permanen ( Permanent Income Hypothesis)
dikemukakan pertama kali oleh Milton Friedman dalam bukunya A Theory of Consumption Function. Menurut Friedman
pendapatan dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
Pendapatan Permanen, merupakan bentuk pendapatan yang diterima secara
periodik dan jumlahnya dapat diperkirakan sebelumnya, misal : gaji.
Pendapatan Sementara, merupakan
bentuk pendapatan yang tidak apat diperkirakan sebelumnya, misal : bonus,
komisi .
Konsumsi Permanen seorang konsumen
mempunyai hubungan yang positif dan proporsional dengan pendapatan. Dengan
rumus :
Cp = Konsumsi permanen Yp =
Pendapatan permanen k = angka konstan r = suku bunga , u = selera konsumen w =
rasio kekayaan Cp = k Yp . k =f(r,u,w).
Teori Hipotesis Pendapatan Relatif
Teori
Konsumsi Hipotesis Pendapatan Relatif dikemukakan oleh James
Duesenberry dalam bukunya Income, Saving, ang Theory of Consumer Behavior. Menurut
teori ini, pola konsumsi seseorang ditentukan oleh pendaptan tertingi yang
pernah dicapainya.
Apabila pendapatan berkurang pada
periode tertentu, konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluarakonsumsi
untuk mentupnya, mereka mengurangi tabungannya. Bak
Jangka panjang maupun Jangka pendek. Dalam jangka panjang konsumsi berubah secara
proporsional dengan Pendapatan, Akan tetapi dalam Jangka pendek konsumsi
berubah dalam proporsi yang lebih kecil dari perubahan pendapatan.. Dalam teori ini dikenal juga ratchet effect (efek gergaji), Ini terjadi bila pola konsumsi dari para konsumen
dalam jangka pendek akan menunjukkan hubungan tingkat konsumsi dan pendapatan, tetapi dalam jangka
panjang konsumsi akan berubah secara proporsional dengan perubahan pendapatan.
Tingkat
pendapatan awal naik sehingga menyebabkan konsumsi akan naik pada proporsi yang
sama dengan kenaikan pendapatan. Apabila
Pendapatan turun, konsumen tidak akan menurunkan kebutuhan konsumsinya,
Teori
Hipotesis Siklus Hidup
Usia
0 – 15 Tahun : Usia Belum Produktif Usia 16- 60 Tahun :Usia
Produktif
Usia
60 Tahun keatas : Usia tidak Produktif
Teori Konsumsi siklus hidup atau life
cycle dikemukakan oleh A.Ando , R.Brumberg dan F.Modligani. Teori ini
mencoba menjelaskan tentang perilaku konsumsi seseorang berdasarkan pada umur dalam siklus hidupnya. Jika gambar dengan kurva maka, garis tegak atau Sumbu vertikal menunjukkan pengeluaran
konsumsi (C), dan besarnya pendapatan (Y), sedangkan garis datar atau sumbu horizontal menunjukkan fungsi dari waktu
(time). Dalam hal ini Y merupakan kurva pendapatan dan C merupakan kurva
konsumsi.
Faktor-faktor
lainnya yang mempengaruhi terhadap konsumsi
Pada kenyataannya, pengeluaran konsumsi
dipengaruhi oleh faktor yang bersifat ekonomi, sosial dan budaya (kultur).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi itu antara lain;
a.
Distribusi Pendapatan Nasional
b.Jumlah
kekayaan masyarakat dalam bentuk liquid ( uang,tabungan dll)
c.Banyaknya
konsumsi yang tahan lama
d.Kebijakan
finansial sebuah organisasi (perusahaan)
e.Kebijakan
pemasaran
f.Ramalan/perkiraan/forecasting
masyarakat akan perubahan di masa mendatang.