PENGERTIAN ILMU EKONOMI DAN METODOLOGINYA | ekonomiakuntansiid
Menurut Profesor Paul Anthony
Samuelson, dalam Diaz Ardiansyah (2o11) seorang ahli ekonomi dari Massachusetts
Institute of Technology (MIT), telah mengumpulkan sekurang-kurangnya enam
definisi dari berbagai ahli lain. Keenam definisi itu masing-masing adalah
sebagai berikut.;
1. Ilmu ekonomi,
atau ekonomi politik (politicale conomy) adalah suatu studi tentang
kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau
melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia. adalah suatu studi mengenai bagaimana orang
menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber - sumber produktif
(tanah, tenaga kerja, barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan
teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai bagai
barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya,
pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikannya kepada pelbagai anggota
masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi.
3. Ilmu ekonomi
adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari hari, untuk
mendapat dan menikmati kehidupan.
4. Ilmu ekonomi
adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisasi
kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya.
5. Ilmu ekonomi
adalah suatu studi tentang kekayaan.
6. Ilmu ekonomi
adalah suatu studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang kehidupan manusia dalam menenuhi kebutuhannya.Suatu ilmu yg mempelajari
tingkah laku manusia dalam menggunakan & memanfaatkan sumber alam yang ada
(yang relatif terbatas) untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang
dan jasa. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau
"peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.
(pengertian-ekonomi.html)
Berdasar dari uraian tersebut, Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berusaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupanya baik secara pribadi maupun secara berkelompok dengan memanfaatkan segala dana, daya upaya
untuk mencapai kemakmuran. Dengan demikian maka dapat dipastikan bahwa ilmu
ekonomi adalah ilmu untuk mencapai kemakmuran, baik secara perorangan maupun dalam rumah tangga keluarga
apatah lagi rumah tangga Negara.
Dari Wikipedia
Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari
kata Yunani ????? (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan ?????
(nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan
sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep
ekonomi dan data dalam bekerja. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi
dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga
bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox,
dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen
keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam
bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga
dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang
telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend
untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas.
Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana
orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan,
kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of
Chicago adalah seorang perintis trend ini dalam Diaz (2011). Dalam artikel-artikelnya
ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok
persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan
perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi
imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa
bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat
kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus,
kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa
seharusnya dilakukan para ahli ekonomi? ” The traditional Chicago School, with
its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining
real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the
tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the
view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real
world economy bears out its prediction.
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan
(Ingg: scarcity).
Kata "ekonomi" sendiri
berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi
atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Adapun tiga
masalah pokok dalam perekonomian, yaitu
1. Jenis barang
dan jasa apa yang akan diproduksi?
2. Bagaimana
menghasilkan barang dan jasa tersebut?
3. Untuk siapa
barang dan jasa tersebut dihasilkan?
Ekonomi positif adalah pendekatan
ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas
ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk mengyatakan bahwa
sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi
menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
Sedangkan ekonomi normatif adalah
pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan
mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan
subjektif.
Berkaitan dengan
sistem ekonomi, ada beberapa bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini,
yaitu:
1.Sistem ekonomi
tradisional yaitu sistem ekonomi , saat penerapan sistem ini banyak sekali
ditemui pada awal kemerdekaan RI. Sampai sekarang sisa dari penerapan ini masih
sering ditemukan di desa-desa. Pertanyaannya sekarang apa sesungguhnya sistem
ekonomi tradisional. Cirinya adalah penggunaan adat istiadat dan kebiasaan
sebagai alat untuk memecahkan masalah ekonomi.Selain itu keluarga memproduksi
sendiri barang-barang dan jasa untuk kebutuhannya sendiri. Demikian juga
alat-alat produksi dan modal yang digunakan adalah milik keluarga sendiri.
Penggunaan tekhnologi masih sangat
sederhana dan diatur menurut kebiasaannya masing-masing tanpa berhubungan
dengan dunia luar, sehingga produktivitas sangat rendah. Kegiatan perekonomian
hanya terpusat pada sekitar pertanian(agraris) yang sangat tradisional.
2. Sistem
ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis
pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan
ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik
keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik
menarik antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang
dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan
(invisible hand).
3. Sistem
ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu
sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi,
distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang
murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
4. Sistem
ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan
dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur
dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai
kebijakan fiskal dan moneter.
Secara umum, subyek dalam ekonomi
dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs
makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga
difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain
bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian
ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di
atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori
lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi,
merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan
ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi
adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang
dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan,
kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of
Chicago dalam Ardiansyah (2011) seorang perintis trend ini. Dalam
artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan
melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan
untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan
sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Sejarah perkembangan ilmu
ekonomi Adam Smith sering disebut
sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu
cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di
Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama
yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah
pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti
Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang
Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan
aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai
aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan
adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya
peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.
Konsep invisble hand ini kemudian
direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai
instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya
setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak
mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran
klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment,
Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling
"bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian
dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist,
dan lain sebagainya.Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke
arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich
Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein
Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi Sering disebut sebagai
The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif
untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang
Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang
mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari
metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium
(keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari
satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian
berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah
satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga
sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam
menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Empat aspek yang erat hubungannya
dengan metodologi dalam analisis ekonomi.
Aspek-aspek
tersebut adalah:
1. Masalah pokok
ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau
kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan
dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
2. Jenis-jenis
analisis ekonomi.
3. Ciri-ciri
utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
4. Bentuk-bentuk
alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan
menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
5. Masalah
Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari
setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya
akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang
diartikan dengan kegiatan ekonomi?”Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai
kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk
memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa
tersebut.
Masalah Pokok
Perekonomian: Kekurangan dan Masalah kelangkaan
Masalah
kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara
(i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan
barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat
tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau
inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Kebutuhan
Masyarakat, Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan
masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini
diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan
untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
• Keinginan yang
disertai oleh kemampuan untuk membeli.
• Keinginan yang
tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan
kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. Jenis-jenis Barang:
1. Berdasarkan
kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut
dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang
esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku)
dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2. Berdasarkan
cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut
dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan
barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
Faktor-faktor
produksi, Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda
yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan
untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia
dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1. Tanah dan
sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini
meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat
dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit
tenaga listrik.
2. Tenaga kerja,
faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian.
Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian
dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga
kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3. Modal, faktor
produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4. Keahlian
keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha
untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian
keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor
produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan
berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
Sifat-sifat
Teori Ekonomi
Sifat-sifat umum
dari teori-teori di dalam ilmu ekonomi. Setiap teori mempunyai 4 unsur penting
berikut:
•
Definisi-definisi yang menjelaskandengan sebaik-baiknya variabel-variabel yang
sifat-sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut.
• Sejumlah
asumsi-asumsi atau pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus wujud supaya
teori itu berlaku dengan baik.
• Satu atau
beberapa hipotesis mengenai sifat-sifat hubungan di antara berbagai variabel
yang dibicarakan.
• Satu atau
beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
Alat-alat
Analisis dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi
memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk
menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis
yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang lebih mendalam, matematika dan
persamaan matematika memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu
statistik adalah alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran
teori ekonomi.
Peranan Ahli
Ekonomi dalam Kebijakan Ekonomi
Tugas dari ahli-ahli ekonomi adalah
memikirkan cara-cara dengan menggunakan teori-teori ekonomi sebagai landasan
untuk menghindari pertentangan yang mungkin timbul dalam mencapai berbagai
tujuan tersebut secara serentak. Di dalam memikirkan cara-cara mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi dan mewujudkan tujuan-tujuan ekonomi yang yang
ditentukan, analisis yang dibuat haruslah meliputi persoalan-persoalan berikut:
1. Tujuan-tujuan
dari kebijakan yang dijalankan
2. Cara-cara
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
3. Jenis
pengorbanan yang harus dibuat untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Akibat buruk
yang mungkin berlaku apabila suatu langkah atau kebijakan ekonomi dilaksanakan.
5. Menjajaki
langkah alternatif lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin
dicapai.
Pembagian Ilmu
Ekonomi
(Alferd W.
Stonier dan Douglas C. Hague)
Descriptive
Economics (ilmu ekonomi deskriptif). Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang
penting tentang pokok pembicaraan (topik) yang tertentu, misalnya: sistem
pertanian di Bali, atau industri katun di India. Economic Theory (ilmu ekonomi
teori atau teori ekonomi atau analisise konomi). Di sini kita memberikan
penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan
ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. Applied Economics (ilmu ekonomi
terapan). Di sini kita mencoba mempergunakan kerangka dasar umum dan analisis
yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti
pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.