PENDAPATAN NASIONAL |ekonomiakuntansiid
PENDAPATAN NASIONAL |ekonomiakuntansiid
PENGERTIAN
Pendapatan
nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Makanya itu upaya pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, melalui kegiatan
perekonomian dalam rangka menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Sebab tidak bias diingkari bahwa kemakmuran suatu Negara dpat
dilihat sejauh mana kebutuhan rakyat itu dapat terpenuhi. Sementara untuk
memenuhi kebutuhan rakyat akan barang dan jasa dengan sendirinya harus melalui
kegiatan produksi, baik secara indifidu maupun secara keseluruhan masyarakat.Oleh
karena itu yang menjadi pertanyaan pada bahasan berikut adalah ; Bagaimana
konsep pendapatan nasional. Bagaimana cara perhitungan pendapatan
nasional.Pendekatan dalam Perhitungan pendapatan nasional, serta faktor-faktor
yang mempengaruhi pendapatan nasional.
PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
- Tujuan dan manfaat mempelajari perhitungan pendapatan nasional
Tujuan
mempelajari pendapatan nasional :
- Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
- Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
- Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
- Manfaat mempelajari pendapatan nasional
- Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
- Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
- Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
- Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah pada saat dibutuhkan.
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
Berikut
adalah beberapa konsep pendapatan nasional
- PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk
Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
Produk
domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor.
- PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
Produk Nasional
Bruto (PNB) / Gross Nasional Product (GNP),
adalah meliputi nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu
tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
PNB
adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang
dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar
negeri.
RUMUS :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3.
NNP
(Net National Product), dalam perhitungan produksi nasional bersih
biasanya satu tahunan, atau sesuai dengan periode anggaran setiap negara. Hanya
saja dalam pelaporan setiap perode pemerintahan untuk mengetahui peningkatan ny
setisp tahun maka didalam table biasanya lima tahunan. Makanya itu NNP dikatakan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi
penyusutan (depresiasi) dan barang
pengganti modal.
RUMUS :
NNP = GNP – Penyusutan
- NNI (Net National Income)
NNI
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
RUMUS :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
- PI (Personal Income)
PI
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran
asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer
payment.
Pendapatan
Perseorangan (PI), Pendapatan
perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
RUMUS :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran
asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
- DI (Disposible Income)
DI
adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan
RUMUS :
DI = PI – Pajak langsung
- Perhitungan Pendapatan Nasional
a.Metode
Pendapatan
Pendapatan negara dapat dihitung
dengan tiga pendekatan, yaitu:Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan
seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga
konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik
factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
b.Metode
Produksi
Pendekatan
produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung
dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan
bahan mentah atau barang setengah jadi).
Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y
= [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
c.
Metode Pengeluaran
Pendekatan
pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu:
Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran
investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor
(
)

Pendapatan
nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara
selama satu tahun.
Y
= C + I + G + (X – M)
SUMBER
: yuskos.files.wordpress.com/2008/03/pendapatan–nasional.doc
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi
dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Konsep
pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir
pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa
pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama
setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi
modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah
satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat
utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross
National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar
pada suatu negara.
Perhitungan Jasa perbankan turut memengaruhi besarnya pendapatan nasional
Rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g
= {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g
= tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil
tahun kemarin
Contoh
soal :
PDB
Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008
jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g
= {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Selain
bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan
data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki
manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur
perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk
menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan perhitungan pendapatan nasional
dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau
agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di
sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping
itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya
kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya
sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya.
Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari
waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan
sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor yang memengaruhi
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan
antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan
tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang
dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor
yang memengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan
atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan
pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk
memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku
masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.