Masalah Pokok dalam Ekonomi
2.Masalah Pokok dalam Ekonomi
a. Minimal ada tiga pertanyaan yang harus dijawab
Begitu banyak pertanyaan yang harus
dijawab dalam rangka menyongsong era persaingan
Dalam mengarungi perjalanan hidup
ummat manusia terutama sekali menyangkut kehidupan ekonomi sejak jaman dahulu
kala hingga sekarang, apatah lagi disaat manusia bekerja dengan peralatan yang
sangat sederhana dan saling menukarkan produc
mereka secara barter.Oleh karena itu dari ketiga tersebut :
1) Komoditas apa yang harus diproduksi
dan berapa jumlah masing-masing komoditas tersebut ?
Tentunya untuk memutuskannya harus
disesuaikan dengan faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat.
2) Bagaimana kita memproduksi komoditas
tersebut ?
Cara pertama lebih banyak menggunakan
tenaga manusia dan sedikit modal, sehingga dikataka produksi padat karya.Cara
kedua hemat tenaga manusia banyak menggunakan modal,makanya dikatakan metode
produksi padat modal. Tergantung dari situasi dan kondisi kalau tenaga kerja
banyak terampil dan ahli gunakan cara kedua, tapi kalau sebaliknya gunakan cara
pertama kalau tidak ada unsur dari luar perusahan yang berpengaruh. Sebab dalam
ilmu ekonomi menyarankan agar memilih cara produksi yang paling efisien.
3) Untuk siapa komoditas tersebut diproduksi
dan bagaimana pembagiannya.?
Masalah ini menyaangkut pembagian
hasil produksi keberbagai kelompok masyarakat, seperti pemilik tanah, pekerja,
pemilik modal, dan wirausaha, atau kelompok-kelompok petani, pemlulung,
pengemudi bus, manajer, dan sebagainya.
- Siapa saja yang berhak atas pembagian tersebut ?
- Apakah hasil produksi tersebut dibagikan secara merata, ataukah berdasarkan sumbangannya terhadap kegiatan produksi ?
Masalah ini juga
berkaitan dengan dampak dari kegiatan pemerintah dalam perekonomian yang
dirancang untuk mengubah distribusi pendapatan, misalnya, Pajak penghasilan,
upah minimum regional (UMR), dan Impres Desa Tertinggal (IDT).
b.Sistem Ekonomi
Hera Susanti (1998) mengatakan setiap
masyarakat akan menyusun organisasi ekonomi yang mampu menyelesaikan masalah
pokok ekonominya masing-masing. Organisasi ekonomi ini disebut sebagai sistem ekonomi. Sebuah sistem ekonomi
biasanya terdiri atas struktur atau kerangka bangunan dan mekanisme atau cara kerja
struktur suatu sistem ekonomi mencakup :
·
Para
produsen- kecil atau besar,milik swasta atau pemerintah milik pribumi atau
asing,
·
para
konsumen-kaya atau miskin, tua atau muada, dan sebagainya,
·
hukum
dan peraturan mengenai hak milik, pajak, subsidi, dan sebagaina. Mekanisme yang
berlaku dalam suatu sistem ekonomi dipengaruhi oleh berbagai nila8i moral,
kebasaan adat, dan sebagainya.
Selanjutnya , Hera
Susanti (1998) mengatakan Setiap sistem ekonomi bersifat unik dan tidak sama
antara satu dengan lainnya. Namun, dilihat dari cara koordinasi pengambilan
keputusan, setidaknya ada tiga jenis sistem ekonomi murni, yakni sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpimpin, dan sistem ekonomi liberal.
1) Sistem Ekonomi Tradisional, perilaku anggota masyarakat berdasarkan atas tradisi,adat,
dan kebiasaan. Secara turun temurun.Begitu pula komoditas yang diproduksi, cara
memproduksi, serta cara distribusinya berdasarkan tradisi. Teknik produksi juga
mengikuti pola tradisi, kecuali jika manfaat dari suatu penemuan baru langsung
terasa oleh anggota masyarakat. Hasil produksi didistribusikan secara
tradisional.
2) Sistem ekonomi terpimpin,Dalam sistem ini perilaku ekonomi ditentukan oleh satu atau
beberapa penguasa.Makanya sistem ini dikatakan juga sistem komando tau
terpusat.
3) Sistem ekonomi liberal, Keputusan mengenai allokasi sumber daya ekonomi diserahkan
kepada para pelaku pasar (produsen dan konsumen), tanpa ada arahan dari
penguasa. Keputusan mengenai jenis dan jumlah komoditi yang diproduksi, teknik
produksi serta distribusinya ditentukan sendiri oleh pasar. Makanya sistem ini
juga dijuluki sistem ekonomi pasar.
4) Sistem ekonomi campuran, Sistem ini hampir
seluruh Negara di dunia menggunakan sistem tersebut, tergantung dari situasi
dan kondisi pada setiap saat yang dialami oleh Negara bersangkutan.
A. ILMU EKONOMI